
Baru 13% UMKM di RI yang Melek Digital

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontribusi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terhadap produk domestik bruto (PDB) terbilang tinggi, yakni mencapai 61%. Namun, kiprah UMKM masih domina di dalam negeri, hanya sedikit produk UMKM yang mampu menembus pasar ekspor.
"Saya rujukannya BPS dan Kementerian Koperasi (dan UKM), jumlah UKM sekitar 64 juta lebih. Kontribusi hampir 61%, ini cukup besar. Namun jika kita lihat dari sisi ekspor, UKM ini relatif kecil peranannya, baru hanya sekitar 14%. Ini juga jadi catatan," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Kasan Muhri dalam diskusi Virtual Markplus, Senin (29/6).
Potensi penyerapan ekspor tidak bisa dipandang sebelah mata. Kasan menilai produk Indonesia berpotensi menembus banyak negara.
"Kenapa harus ekspor? Kita sering bicara Indonesia pasar besar, sampai 270 juta jiwa. Tapi ekspor market-nya lebih besar. Pasar ekspor jauh lebih besar (7,4 miliar jiwa), 28 kali lipat dari penduduk Indonesia," sebutnya.
Namun, jangan lupakan ancaman yang berpotensi mengancam. Jika terlalu terbuka dengan perdagangan internasional, maka harus dipastikan bahwa produk UMKM Indonesia mampu bersaing dengan produk luar. Jika tidak, justru sebaliknya, dimana pasar dalam negeri dilibas oleh produk UMKM dari luar negeri.
Kemudian, jangan lupakan juga peran digital. Pola hidup masyarakat yang kini sudah beralih ke teknologi juga berdampak pada penjualan online. Masyarakat kini sudah memiliki pilihan selain berbelanja langsung secara tatap muka.
"Kenapa harus digital? ke depan pendorong perekonomian adalah teknologi. Selama pandemi Covid-19 ada perubahan lifestyle masyarakat, bahkan rumah jadi pusat seluruh kegiatan seseorang. Pada saat WFH, tentu butuh sarana digital," tandas Kasan.
Di kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan data terkini trafik jual beli online terkini. Itu menjadi peluang bagi dari produk UMKM untuk berkembang.
"BI mencatat bulan lalu penjualan e-commerce meningkat 18%. Sayangnya UMKM yang terhubung dengan marketplace online ini baru 13% atau sekitar 8 juta lebih pelaku UMKM. Sehingga sekarang penting transformasi digitalisasi UMKM harus jadi agenda kita bersama," sebut Teten.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kata Siapa UU Cipta Kerja Nggak Pro UMKM? Cek Nih!