Jatim Terus Catatkan Rekor Penambahan Pasien Covid-19

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
29 June 2020 18:57
Peta Penyebaran Covid-19 di Jawa Timur (11/4/2020). (infocovid19.jatimprov.go.id)
Foto: Peta Penyebaran Covid-19 di Jawa Timur (11/4/2020). (infocovid19.jatimprov.go.id)

Jakarta, CNBC Indonesia - Provinsi Jawa Timur kembali mencatatkan rekor penambahan kasus positif COVID-19 harian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Senin (29/06/2020) pasien COVID-19 di Jawa Timur bertambah 2797 orang, sehingga total kasus 11.805 orang.

Sementara itu, Jatim juga mencatatkan ada 171 kasus yang sembuh sehingga totalnya 3.891 orang, dan kasus meninggal 32 orang sehingga totalnya 863 orang. Saat ini total kasus COVID-19 di Jatim menjadi yang paling tinggi di Indonesia, padahal sebelumnya DKI Jakarta menjadi epicentrum corona di Indonesia. Angka kematian di Jatim pun menjadi yang tertinggi di Indonesia sebanyak 863 orang.

Juru Bicara Pemerintah khusus Untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan di Jatim pun pemeriksaan per 1 juta penduduk sebanyak 1.428 orang, dan masih lebih rendah dibandingkan provinsi lainnya.

"Di Jawa Timur perlu dilakukan upaya pemeriksaan PCR yang lebih masif lagi," kata Yurianto, Senin (29/06/2020).

Setelah Jatim, Jawa Tengah mencatatkan penambahan pasien positif tertinggi berikutnya yakni 198 orang sehingga total kasus positif menjadi 3.680 orang. Sementara itu angka kesembuhan di Jawa Tengah tercatat 43 orang, sehingga totalnya 1.109 orang, dan tidak ada penambahan kasus meninggal sehingga totalnya 150 orang.

"Jumlah spesimen yang diperiksa 11.783 spesimen, kami memaklumi karena pada Sabtu dan Minggu ada 46 laboratorium yang tidak beroperasi karena libur. Sehingga jumlah spesimen yang diperiksa 782.383 spesimen," katanya.

Selanjutnya, Sulawesi Selatan dengan penambahan kasus 188 orang sehingga total kasusnya mencapai 4.995 orang atau menjadi yang tertinggi di Indonesia. Adapun jumlah pasien sembuh 52 orang, sehingga totalnya 1.770 orang. Kasus meninggal bertambah satu orang sehingga totalnya 164 orang.

Setelah itu ada DKI Jakarta dengan penambahan pasien baru 125 orang, sehingga total kasus di Ibu Kota Negara mencapai 11.237 orang. Dibandingkan provinsi lainnya, Jakarta mencatatkan penambahan kasus sembuh terbanyak sebanyak 253 orang, sehingga menjadi 6.118 orang dan menjadi yang tertinggi. Sementara itu, tidak ada penambahan kasus meninggal, sehingga jumlah kasus meninggal sebanyak 625 orang.

Hingga Senin (29/6/2020). Terdapat tambahan kasus positif baru hingga 1.082. Sehingga total kasus positif mencapai 55.092. Kasus positif 1.082 orang sehingga jadi 55.092 orang. Sementara pasien sembuh mencapai 864 kasus, sehingga total pasien sembuh 23.800 kasus. Sedangkan kasus kematian baru 51 kasus sehingga total kasus wafat mencapai 2.805 kasus.

"Angka presentase meninggal di dunia 5,01% dan kita 5,15%. Biarpun kita masih lebih tinggi dari rata-rata global, kita lebih rendah dari Jepang 5,22%. Bahkan 23 provinsi ada di bawah rata-rata dunia. Optimisme kita angka kesembuhan semakin baik," kata Yurianto.

Dia menceritakan juga pengecekan specimen secara nasional. Indonesia memang masih lebih rendah ketimbang negara lain.

"Pemeriksaan specimen yang telah diperiksa pemerintah mencapai 782.383. Dari data spesimen saja akumulasi kita secara nasional kita telah memeriksa 2.779 per 1 juta penduduk. Kalau di angka nasional memang masih hanya 2.000," katanya.

Yuri mencontohkan, di Jepang telah mencapai 34.884 spesimen per 1 juta penduduk. Ini merupakan pedoman untuk pemerintah agar bisa melakukan tes lebih massif lagi.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emil Dardak:34 Ribu Karyawan Jatim Dirumahkan & 6 Ribu di PHK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular