Pidato Jokowi Marah, Singgung Juga PHK Gede-Gedean

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 June 2020 11:47
Pengarahan Presiden RI Terkait Penanganan Covid-19 di Jawa Timur, Surabaya. Biro Pers Sekretariat Presiden
Foto: Presiden Joko Widodo (BPMI Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak marah, terlihat dari ucapan-ucapannya yang bernada tinggi saat sidang kabinet paripurna pekan lalu di depan para menteri dan jajaran pemerintah lainnya. Di salah satu pidatonya, Jokowi menyinggung soal stimulus ekonomi pemerintah yang masih lambat cair ke pelaku usaha, sementara dunia usaha sudah banyak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran

"Segera stimulus ekonomi segera masuk usaha kecil mikro, mereka menunggu semua. Jangan menunggu mati semua, baru dibantu, nggak ada artinya," seru Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara pada Kamis (18/6/2020). Pernyataan tersebut diunggah melalui sebuah video yang dipublikasikan oleh Sekretariat Kepresidenan, Minggu (28/6/2020).

Ia menegaskan bahwa sangat berbahaya bila perasaan jajaran pimpinan pemerintah melakukan tindakan seolah tak ada apa-apa. Padahal Indonesia dihadapkan dengan persoalan krisis kesehatan dan ekonomi.

"Usaha mikro, kecil, menengah, usaha gede, perbankan semuanya yang berkaitan dengan ekonomi manufaktur, industri, terutama yang padat karya, beri prioritas kepada mereka supaya nggak ada PHK," seru Jokowi.

"Jangan sudah PHK gede-gedean, kemudian duit serupiah pun belum masuk ke stimulus ekonomi kita, hanya gara-gara urusan peraturan-peraturan," tegas Jokowi.

Jokowi menegaskan soal stimulus ekonomiĀ ini belum ada progres yang signifikan.

Dampak covid-19 memang sudah banyak memukul sektor tenaga kerja, data resmi Kemenaker hingga akhir Mei sudah ada 1,7 juta tenaga kerja di-PHK dan dirumahkan, sedangkan data Kadin Indonesia jumlahnya sudah 6,3 juta pekerja yang PHK dan dirumahkan.

Sebelumnya, kasus PHK massal terungkap ke publik yang dilakukan oleh PT Shyang Yao Fun Kota Tangerang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massalĀ 2.500. Produsen sepatu buyer Nike ini merelokasi pabrik ke Jawa Tengah. Setelah itu, ada PHK massal 4.985 pekerja PT Victory Chingluh Indonesia, selaku produsen buyer Nike dan Adidas.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular