
Ekonomi RI Bertahap Mulai Oke di Era New Normal

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengklaim, pergerakan ekonomi mulai menggeliat seiring dengan diberlakukan tatanan kehidupan normal baru atau the new normal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pada April - Mei 2020 aktivitas ekonomi memang menurun tajam. Namun di bulan Juni ekonomi sudah tampak bergairah lagi.
"Dengan new normal, kegiatan sudah mulai bergerak ke arah positif. Kalau dilihat dari fundamental dan sentimental perekonomian juga mendapatkan momentum positif," kata Airlangga dalam diskusi virtual, Jumat (26/6/2020).
Ekonomi yang bergerak itu, menurut Airlangga dilihat dari pergerakan nilai tukar rupiah yang saat ini kembali pada kisaran Rp 14.200 setelah pada bulan awal April lalu, nilai tukar rupiah berada pada level kisaran Rp 16.500.
Begitu pun indeks saham gabungan (IHSG) yang sejak awal tahun 2020 menyentuh level 6.323 dan kini sudah menguat pada posisi 4.897.
"Nilai tukar rupiah sudah menguat dan IHSG sudah masuk angka 4.800. Capital flow juga mulai kembali masuk ke Indonesia," jelas Airlangga.
Airlangga merinci, Beberapa sektor yang mulai bergerak naik antara lain: otomotif, pertambangan, bahan bangunan, jasa keuangan, teknologi informasi, alat berat, permesinan, packaging, dan pembangkit energi.
Bahkan, ada pula sektor tertentu yang kinerjanya tidak terpengaruh dan justru meningkat, yaitu rokok dan tembakau, makanan pokok, batubara, farmasi dan alat kesehatan, serta minyak nabati.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit ke-36, dikatakan Airlangga hampir seluruh negara juga menyampaikan pentingnya mendorong pemulihan ekonomi dengan kenormalan baru.
"Efek dari Covid-19 ini tidak dialami oleh Indonesia saja, tapi juga sekitar 215 negara lain di dunia. Dalam KTT ASEAN tadi, semua menyampaikan hal yang sama bahwa sudah masuk di dalam era new normal dan mendorong bagaimana melakukan reset ekonomi," ungkapnya.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harapan Jadi Nyata untuk Perekonomian Indonesia
