Bawa Amazon ke Jabar, Kang Emil Lagi Cari Duit Lagi Rp 700 T

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
26 June 2020 10:34
West Java Investment Summit di Trans Luxury Hotel, Bandung. Turut hadir Gubernur Jawa Barat, Kepala BKPM, Deputi Gubernur BI.
Foto: Foto : Lidya Kembaren

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jwa Barat Ridwan Kamil mulai berupaya mengembalikan perekonomian khususnya Jawa Barat dari dampak pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menawarkan sekitar 209 proyek investasi dengan nilai kurang lebih Rp 700 triliun. Ia mengklaim Jabar sukses menarik investasi besar tahun lalu termasuk Hyundai hingga Amazon.

"Karena Jabar penduduknya 50 juta orang, kami butuh infrastruktur yang besar, tapi dana kami tidak cukup. Oleh karena itu, kami menawarkan ada sekitar 209 proyek investasi yang kami tawarkan ke seluruh dunia," kata Ridwan Kamil melalui keterangan resmi, Jumat (26/6/2020).

Adapun proyek yang ditawarkan mayoritas berkaitan dengan infrastruktur, antara lain proyek di bidang transportasi, Light Rail Transit (LRT), hingga proyek pemukiman dan perumahan warga.

"Total (nilai investasi) kurang lebih sekitar Rp 700 triliun rupiah untuk 60 proyek transportasi, 36 proyek air, 30 proyek pemukiman dan perumahan, 21 proyek LRT dan lain-lain," jelas pria yang biasa disapa Kang Emil ini.

Untuk investasi tersebut, ia mencoba menghindari proyek investasi lewat pinjaman. Pemda Jabar dinilai lebih ingin menerapkan skema KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha), di mana investor (private) memfasilitasi sarana dan prasarana pembangunan proyek untuk kemudian dibayarkan oleh pemerintah setelahnya sesuai dengan kesepakatan bersama.

"Dalam membangun (proyek investasi) ini kami bisa terima cash-nya seperti municipal bond atau obligasi daerah maupun pinjaman bank. Tapi karena repot dengan proses lelang dan pembangunan, (Pemda) Jabar sebenarnya lebih menyukai konsep KPBU atau public private partnership, di mana proyeknya dibangun baru kami bayar di kemudian hari," kata dia.

Dirinya mencontohkan, sudah ada beberapa proyek yang siap dikerjakan dengan konsep public private partnership.

"Antara lain yang siap adalah waste to energy senilai Rp 100 triliun, water treatment plant, juga LRT Bandung Raya," tambahnya.

Selain investasi berbentuk proyek, Jabar juga membuka pintu investasi di sektor industri telah menyiapkan 11 kota dengan new high technology zone alias kota yang punya zona berteknologi tinggi untuk industri, seperti Pelabuhan Patimban (Subang), Aerocity (Bandara Kertajati Majalengka), kawasan Segitiga Rebana (Cirebon-Subang-Majalengka), dan Ciayumajakuning (Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan).

Kota baru ini juga telah ditawarkan kepada 11 investor besar, sehingga para investor masing-masing dapat mengelola satu dari 11 kota tersebut.

Dengan 209 proyek investasi yang terus ditawarkan kepada dunia, Jabar berupaya meningkatkan ekonomi sekaligus mendorong pembangunan demi kesejahteraan hampir 50 juta warganya.

"Kami selalu juara setiap tahun. Tahun lalu sebelum COVID-19, (nilai investasi) yang masuk ke Jabar (sudah) Rp 137,5 triliun. Dari Hyundai Rp 40 triliun, Petrokimia dari Taiwan masuk lebih dari Rp 100 triliun, kemudian Amazon bikin data center juga sekitar belasan triliun itu sudah masuk," tegasnya.

Pada April tahun lalu, Amazon Web Services (AWS) yang menyediakan layanan cloud computing atau komputasi awan memang sempat mengumumkan pembangunan data center di Indonesia. Selain Jabar, sempat Jakarta jadi nominasi wilayah pusat data center.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jawa Barat Jawara Investasi, Ridwan Kamil Beberkan Resepnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular