
Efek Covid-19, WTO Sebut Perdagangan Global Anjlok 18,5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyatakan jika perdagangan global diperkirakan akan anjlok 18,5% year-on-year (YoY) pada kuartal kedua tahun 2020 akibat pandemiĀ Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini.
"Perkiraan awal untuk kuartal kedua, ketika Covid-19 dan lockdown memengaruhi sebagian besar populasi global, menunjukkan penurunan year-on-year sekitar 18,5%," tulis WTO dalam sebuah pernyataan pada Selasa (23/6/2020) dikutip dari AFP.
Pada bulan April lalu, WTO sempat memperkirakan perdagangan barang global akan turun antara 13% dan 32% pada tahun 2020, sebelum pulih kembali menjadi 21%-24% pada tahun 2021 mendatang.
Turunnya perdagangan global akibat pandemi Covid-19 yang kini telah menyebar ke 213 negara dan wilayah, menginfeksi lebih dari 9,2 juta orang dan menewaskan lebih dari 474.000 orang secara global sejak muncul pertama kali di kota Wuhan, China, pada Desember 2019 menurut data Worldometers.
Guna membendung penyebaran virus lebih lanjut, pihak berwenang di seluruh dunia langsung menerapkan aturan penguncian negara dan wilayah (lockdown), termasuk menutup perbatasan, menutup sekolah dan tempat kerja, dan membatasi pertemuan besar.
Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath pada April lalu sempat mengatakan jika aturan pembatasan tersebut, yang disebut sebagai "Great Lockdown", membuat banyak kegiatan ekonomi global terhenti, merugikan bisnis, dan menyebabkan orang kehilangan pekerjaan. Perdagangan global semakin menyusut, seiring dengan ditegakkannya aturan tersebut.
"Ini benar-benar krisis global karena tidak ada negara yang selamat," kata Gita dalam postingan blog, seperti dilansir CNBC pada April lalu.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WTO: Perdagangan Global di Q2-2020 Anjlok 18,5%