Menko PMK: Pelonggaran PSBB Berisiko Tingkatkan Kasus Corona

Chandra Gian Asmara & Yuni Astutik, CNBC Indonesia
22 June 2020 16:17
Suasana Pasar Jaya, Kebayoran Lama Jakarta selatan yang ditutup akibat adanya  pedagang  yang terinveksi COVID-19. 18/6/20, CNBC Indonesia/ Tri Susilo

Sebanyak 14 pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dinyatakan terinfeksi positif virus Corona (COVID-19). Akibatnya, pasar tersebut akan ditutup selama 3 hari ke depan.
Informasi penutupan sementara Pasar Kebayoran Lama akibat adanya pedagang positif Corona dibenarkan oleh Wakil Camat Kebayoran Lama, Sidik Rayanta. Sidik menyebut kios yang ada di pasar ini akan ditutup mulai hari kamis ini.   

Dari data yang terima, sebanyak 59 pedagang di Pasar Kebayoran Lama sebelumnya telah menjalani swab test. Hasilnya, ada 14 pedagang dikonfirmasi positif Corona.

Dari pantauan CNBC Indonesia kawat berduri dan garis policeline juga terpasang diarea pasar jaya ini agar para masyarakat tidak memasuki pasar.

Disamping pasar jaya (pasar tradisional tampak buka dan para pedagang tetap melayani pembeli seperti biasa. 

Pengguna sepeda motor yang melewati pasar kebayoran lama agar memakai masker sepertinya, terlihat pedagang masker juga ada dilokasi pasar jaya Kebayoran Lama. 

Petugas keamanan pasar yang berjaga dilokasi terlihat menempelkan selembaran himbauan kepada masyarakat untuk tidak datang ke pasar kebayoran lama terlebih dahulu.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pasar kebayoran Lama Tutup akibat adanya pedagang yang terinveksi COVID-19 (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengakui bahwa pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memiliki konsekuensi yang cukup berisiko, salah satunya terjadi lonjakan kasus.

"Ini pilihannya harus berimbang antara bahwa kita harus memulihkan ekonomi, di satu sisi tapi kita harus tetap berupaya agar pertumbuhan Covid-19 tidak naik, paling tidak landai. Syukur bisa turun. Tapi ini kan memang tidak bisa dua-duanya," ujarnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/6/2020).

Dia tak menampik jika upaya mengendalikan Covid-19 seiring dengan menjaga pemulihan perekonomian tidaklah mudah. Sebab fakta menunjukkan, pemerintah harus memilih salah satu diantara kedua pilihan tersebut.

"Di lapangan bisa saja dalam momen tertentu harus memilih salah satu dan kalau penilaian Gugus Tugas, untuk kondisi sekarang ini masih dalam batas terkendali untuk perkembangan penanganan Covid-19 masih terkendali," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini melakukan pertemuan secara tertutup dengan Muhadjir.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi disebut meminta penjelasan secara rinci perkembangan terakhir usai sejumlah daerah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan PSBB.

"Kalau saya tadi memberikan pertimbangan beliau," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Sulap Lapangan Bola Jadi RS Covid-19 Super Lengkap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular