
Kemenkes: Kasus Demam Berdarah Tembus 68 Ribu, 346 Meninggal
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
22 June 2020 13:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi Covid-19. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan penambahan kasus DBD terus terjadi setiap harinya.
"Jumlah kasus 68 ribu di seluruh Indonesia," ujarnya dalam video conference di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (22/6/2020).
Siti mengungkapkan, provinsi yang mencatatkan kasus DBD yang tinggi juga merupakan provinsi dengan kasus Covid-19 yang banyak pula.

Jawa Barat: 10.594 kasus
Bali: 8.930 kasus
Nusa Tenggara Timur: 5.432 kasus
Jawa Timur: 5.104 kasus
Lampung: 4.983 kasus
Nusa Tenggara Barat: 3.796 kasus
DKI Jakarta: 3.628 kasus
Jawa Tengah: 2.846 kasus
DI Yogyakarta: 2.720 kasus
Riau: 2.143 kasus
"Kita lihat DBD ini menimbulkan angka kematian. Saat ini mencapai 346, dan sama kurang lebih adalah provinsi tadi, Jabar, Jatim, yang memiliki kasus tinggi," kata Siti.
Menurut dia, saat pandemi, pengendalian DBD menjadi tantangan tersendiri. Ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama, kegiatan jumantik tidak optimal karena adanya arahan untuk tetap menjaga jarak. Kedua, karena anjuran tetap di rumah saja, banyak bangunan yang secara otomatis ditinggalkan sejak tiga bulan yang lalu. Ketiga, masyarakat banyak melakukan kegiatan di rumah.
Siti mengungkapkan, saat ini menjadi saat yang tepat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Mengingat tak hanya penerapan protokol kesehatan saat new normal, tapi juga melakukan PSN.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asia Tenggara Terancam DBD
Most Popular