Waspada, Ancaman Gelombang Kedua Corona Kian Nyata!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
22 June 2020 14:17
cover topik/China Gelombang kedua dalam/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: cover topik/China Gelombang kedua dalam/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanda-tanda gelombang kedua wabah mulai tampak dengan dilaporkannya lonjakan kasus baru di berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), Brazil, Jerman hingga Australia.

Pandemi yang terjadi akibat virus corona kini telah menjangkiti hampir 9 juta orang di dunia. Kasus infeksi corona di berbagai belahan dunia mulai kembali melonjak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada pertambahan kasus sebanyak 183.020 dalam kurun waktu 24 jam di hari Minggu (21/6/2020).

Amerika Serikat (AS) masih memimpin dengan catatan kasus terbanyak dengan nyaris 2,28 juta kasus disusul Brazil dengan lebih dari 1 juta kasus. Kemarin jumlah kasus infeksi corona di AS bertambah lebih dari 36 ribu dalam sehari.

Padahal pada beberapa hari sebelumnya pertambahan jumlah kasus masih berada di bawah angka 30 ribu per hari. Kasus di AS cenderung mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat sejak 10 Juni lalu.

Peningkatan jumlah kasus baru juga terjadi di Brazil. Dalam sehari Brazil melaporkan ada tambahan lebih dari 54 ribu kasus baru. Kini Brazil menjadi negara dengan jumlah kasus kumulatif terbanyak kedua setelah AS. 

Seperti halnya AS, Brazil memang belum sempat mengalami penurunan jumlah kasus. Kurva epidemiologi Brazil berfluktuasi cenderung meningkat sejak awal pandemi menyerang negara itu.

Berbeda dengan AS dan Brazil yang memang masih fluktuatif, jumlah kasus baru di Jerman dan Australia yang sudah sangat melandai kini mengalami peningkatan. Di Jerman kemarin kasus bertambah sebanyak 687.

Sementara di Australia jumlah kasus kembali bertambah di atas angka 20 per hari setelah akhir Mei lalu berhasil di tekan ke angka single digit per harinya.

Memasuki bulan Mei banyak negara yang sudah melonggarkan pembatasannya meski masih secara bertahap lantaran jumlah kasus baru sudah melandai. Namun masih ada yang dikhawatirkan yaitu munculnya gelombang kedua seiring dengan kembali dipacunya aktivitas perekonomian.

Meski vaksin masih terus dikembangkan, tetapi sampai saat ini vaksin yang efektif masih belum tersedia untuk publik. Jika menggunakan timeline yang dipatok para pengembang dan tidak ada kendala yang signifikan, maka vaksin baru akan tersedia tahun depan.

Artinya umat manusia harus tetap sabar menunggu dan berhati-hati mengingat musuh tak kasat mata masih mengintai dan tanda-tanda serangan kedua sudah mulai terlihat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular