Internasional

Jauh Lampaui Imajinasi, Ini Ancaman Baru Korut ke Korsel

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 June 2020 08:55
This photo provided by the North Korean government shows the explosion of an inter-Korean liaison office building in Kaesong, North Korea, Tuesday, June 16, 2020. South Korea says that North Korea has exploded the inter-Korean liaison office building just north of the tense Korean border. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Foto: Ledakan sebuah kantor penghubung antar-Korea di Kaesong, Korea Utara. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia -Korea Utara semakin mengancam Korea Selatan. Seperti dimuat The Korea Herald, mengutip media pemerintah Korut Rodong Sinmun, pembongkaran kantor penghubung yang terjadi Selasa disebut Pyongyang sebagai awal.

"Serangkaian tindakan akan diambil," tulis surat kabar itu ditulis The Korea Herald, Jumat (19/6/2020). "Tindakan ini bisa jauh melampaui imajinasi pihak Korsel."



Peringatan ini dikabarkan setelah pada Rabu (17/6/2020) militer Korut dikerahkan ke kompleks industri Kaesong dengan perbatasan Korsel. Korut mengatakan pasukan di perbatasan akan ditempatkan dengan siaga tinggi.

Pada Kamis (18/9/2020) pasukan Korut banyak terlihat di sejumlah pos penjagaan terdepan. Masalah keduanya muncul setelah Pyongyang mengamuk karena aktivisi kontra Kim Jong Un terus menyebar pamflet bernada kritis dari perbatasan Korsel.



Sementara itu, Korsel juga menyiagakan pasukan. Pemantauan intensif dilakukan di perbatasan guna melihat pergerakan Korut.

Korsel juga disebut akan melakukan rapat dengan Amerika Serikat. Menurut Kementerian Luar Negeri Korsel, Seoul akan bertemu dalam waktu dekat dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun.

Perwakilan Korsel, Lee Do Hoon bahkan disebut sudah diutus ke AS. Namun, dikutip dari The Korea Herald, Lee menolak mengomentari tujuan kunjungan seraya mengungkapkantak memiliki informasi apapun.

BBC menuliskan, Korut dan Korsel secara teknis masih berperang karena tidak ada kesepakatan damai yang tercapai ketika Perang Korea berakhir pada tahun 1953. Namun di 2018 keduanya sempat membuat sejumlah kesepakatan di 2018.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lupakan Sebentar AS-China, Korut-Korsel Sedang Panas-panasnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular