
Banting Harga Mobil Baru, Toyota & Daihatsu Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sempat mengungkapkan soal rencana 'banting harga' mobil baru saat stok mobil menumpuk karena dampak pandemi covid-19. Pandemi sudah menghancurkan pasar mobil domestik sampai drop parah hingga 95% pada Mei 2020.
Skema banting harga oleh Gaikindo ini berasal dari diskon Agen Pemegang Merek (APM) dan dealer, dan usulan agar ada intervensi pemerintah pusat dan daerah untuk memangkas pajak kendaraan mulai dari Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn BM) hingga Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan pajak kendaraan bermotor.
Apakah para APM sudah siap?
Produsen terbesar mobil di Indonesia Astra Daihatsu Motor (ADM) menegaskan belum ada rencana soal 'banting harga' mobil. Pihak ADM mengakui memang ada diskon, tapi diskon itu reguler 'biasa' untuk merespons daya beli yang rendah dan kondisi ekonomi yang berat. Amelia juga menegaskan tak ada persoalan stok unit di dealer.
"Stok Daihatsu masih bisa di-manage. Kita lebih pentingkan semua dealer bisa pertahankan usahanya tahun ini, yang penting tetap hidup," kata Corporate Planning & Communications Director ADM Amelia Tjandra kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/6).
Interactive Communication Department Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Dimas Aska merespons positif soal rencana Gaikindo. Namun, ia menggarisbawahi kebijakan tersebut harus dilakukan secara komprehensif dan tergantung dari strategi masing-masing dealer dari APM. Menurutnya kebijakan diskon lebih pada ranah dari dealer.
Ia bilang sejak April, Toyota sudah punya program untuk merespons pasar yang sedang drop. Langkah Toyota antara lain melakukan program kepemilikan mobil yang bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan.
Tujuannya membuat konsumen terbantu seperti cicilan pertama gratis. Selain itu program perawatan tanpa ke bengkel, hingga program memberikan kenyamanan kepemilikan kendaraan agar harga jual tetap tinggi setelah digunakan beberapa tahun semenjak dibeli konsumen.
"Pendekatan di Toyota bukan masalah stok, sejak April sudah kita antisipasi," katanya.
Stok mobil Toyota sudah disiapkan agar tetap seimbang antara permintaan dan produksi. Ini sangat penting agar pasokan ke dealer tak berlebihan, yang justru akan berimbas buruk bagi para dealer karena terlalu banyak menimbun stok unit kendaraan.
Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto sempat mendorong agar pemerintah memberikan stimulus harga mobil baru untuk mengurangi stok di APM. Caranya dengan insentif PPn BM, hingga keringanan bea balik nama (BBN KB) dan Pajak Kendaraan Bermotor.
"Tiga ini harapannya segera dipenuhi. APM tentu siap banting harga, dijual dari pada stok menumpuk. Bunga (bank) juga memberatkan. Kalau stok sampai puluhan ribu bahkan ratusan ribu unit ini rusak semua. Kami APM siap banting harga turunkan harga kerjasama pemerintah, harus kerja sama," katanya.
"APM sudah melangkah, memberikan diskon khusus. APM sudah memasarkan dengan harga khusus, agar bisa dibeli orang. Hanya tinggal pemerintah untuk memberikan sesuatu yang konkret," kata Jongkie.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Parah! Penjualan Mobil Februari Jeblok Gegara Pajak 0%