Internasional

Ledakan & Sederet Bukti Bahwa Korut vs Korsel Makin Gawat

Thea Fathanah Arbar & Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 June 2020 16:05
Zona Perbatasan Korea Utara dan Selatan (AP/Ahn Young-joon)
Foto: Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan mereka di Pyongyang. ()

Beberapa hari setelahnya, tepatnya 13 Juni lalu, KCNA kembali membuat ancaman baru pada Korsel. Korut masih melalui Kom Yo-jong bahkan berjanji melibatkan militer.

"Dengan menggunakan kekuatan saya yang disahkan oleh Pemimpin Tertinggi partai (Kim Jong Un) ... saya memberikan instruksi kepada departemen yang bertanggung jawab atas urusan dengan musuh untuk secara tegas melakukan tindakan lanjutan," tegas Kim Yo-jong.


Lebih lanjut, Kim Yo-jong mengatakan bahwa hak untuk mengambil tindakan selanjutnya terhadap musuh akan dipercayakan kepada Staf Umum tentara Korut.

Selasa (16/5/2020) mengutip DW, tentara Korut disebut melalui Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPD) juga mengatakan telah mempelajari "rencana aksi" untuk memasuki zona didemiliterisasi. Bahkan, ditulis media itu melansir KCNA "mengubah garis depan menjadi benteng".

"Tentara kami akan dengan cepat dan menyeluruh mengimplementasikan setiap keputusan dan perintah Partai dan pemerintah," kata KPA dalam sebuah pernyataan.

South Korean President Moon Jae-in and North Korean leader Kim Jong Un attend the inter-Korean summit at the truce village of Panmunjom, in this still frame taken from video, South Korea April 27, 2018. Also at the meeting are South Korea's National Intelligence Service chief Suh Hoon (L), Blue House Chief of Staff Im Jong-seok (3rd L), North Korean leader Kim Jong Un's sister Kim Yo Jong (R) and North Korean Foreign Minister Ri Yong Ho (3rd R).  Host Broadcaster via REUTERS TVFoto: Host Broadcaster via REUTERS TV
South Korean President Moon Jae-in and North Korean leader Kim Jong Un attend the inter-Korean summit at the truce village of Panmunjom, in this still frame taken from video, South Korea April 27, 2018. Also at the meeting are South Korea's National Intelligence Service chief Suh Hoon (L), Blue House Chief of Staff Im Jong-seok (3rd L), North Korean leader Kim Jong Un's sister Kim Yo Jong (R) and North Korean Foreign Minister Ri Yong Ho (3rd R). Host Broadcaster via REUTERS TV



Sebenarnya kedua negara memang terikat perjanjian di 2018. Namun media tersebut menulis Korut sudah membongkar beberapa simbol dari perjanjian tersebut di pos jaga.

Militer Korut disebut akan membuka daerah di dekat perbatasan untuk membawa para pembelot dari Korsel. Para ahli mengkhawatirkan krisis akan makin parah terjadi antara dua negara, sementara negosiasi nuklir dengan AS terhenti.

Menanggapi ancaman Korut, Kementerian Pertahanan Korsel menyerikan Pyongyang untuk menghormati perjanjian.

"Kami menanggapi situasi ini dengan serius," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Choi Hyun-soo dalam sebuah pengarahan. "Militer kami menjaga postur kesiapan untuk dapat menanggapi situasi apa pun."





(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular