
Tak Terbendung, Kasus Corona di Jatim Naik Terus

Jakarta, CNBC Indonesia- Jawa Timur kembali mencatatkan penambahan pasien COVID-19 tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, hingga Jumat (12/06/2020) pasien COVID-19 di Jatim bertambah 318 orang, sehingga total kasus menjadi 7.421 orang.
Sementara itu, Jatim juga mencatatkan ada 72 orang yang sembuh sehingga totalnya 1.895 orang, dan kasus meninggal 22 orang sehingga totalnya 575 orang.
Juru Bicara Pemerintah Khusus Untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan setelah Jatim, DKI Jakarta mencatatkan penambahan tertinggi berikutnya yakni 93 orang sehingga total kasus positif menjadi 8.740 orang. Selanjutnya Sumatera Utara dengan penambahan pasien positif menjadi 88 orang, sehingga totalnya menjadi 768 orang.
"Sebagian provinsi menuju grafik menuju menurun, pemeriksaan laboratorium yang masif dilakukan, serta tracing yang agresif ini yang menggambarkan banyaknya kasus positif dan sembuh yang kita laporkan," kata Yurianto, Jumat (12/06/2020).
Hingga pukul 12:00 WIB, dari 15.33 spesimen yang diperiksa Gugus Tugas mencatat total konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.111 orang. Dengan begitu total kasus positif di Indonesia mencapai 36.406 orang. Penambahan pasien yang sembuh 577 orang sehingga totalnya 13.213 orang, dan meninggal 48 orang sehingga totalnya 2.048.
"Saat ini persentase kesembuhan lebih tinggi dibanding kematian. Dari yang sakit sebanyak 35,8% sembuh dan kematian 5,57%," kata Yurianto.
Selain itu dia mengingatkan bahwa dalam penanganan COVID-19 di Indonesia tidak bisa dianalogikan dalam satu catatan dengan negara yang jumlah penduduknya lebih sedikit. Menurutnya pemerintah melakukan perhitungan potensi ancaman ini pada beberapa daerah yang memiliki karakteristik yang sama dengan DKI Jakarta seperti Surabaya, Makassar, dan kota lainnya.
Jika dilihat dari jumlah yang diperiksa dengan angka nasional per 1 juta penduduk memang sedikit nilainya. Yuri menegaskan dipahami setiap daerah memiliki ancaman epidemiologi yang berbeda, apalagi Indonesia terdiri dari beberapa pulau sehingga ancamannya di setiap daerah bisa berbeda.
Yuri mengatakan jika dibandingkan negara lain Korea misalnya, per 1 juta penduduk dilakukan 20.810 pengetesan, Malaysia 19.020, jika angka ini dianalogikan di DKI Jakarta maka per 1 juta penduduk pemeriksaan dilakukan pada 17.954 orang.
"Artinya angka ini tidak mengesankan kita tidak menjalankan dengan baik. Kita lakukan semuanya sesuai arahan presiden untuk melakukan tracing kontak secara agresif," katanya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Sulap Lapangan Bola Jadi RS Covid-19 Super Lengkap