Kisah Dokter yang Bertugas Pemulasaran Jenazah Covid-19

dob, CNBC Indonesia
12 June 2020 12:51
In this April 27, 2020 photo, a health worker helps another as she fainted because of exhaustion and long working hours during a swab test drive for COVID 19, in New Delhi, India. Two and a half months of nationwide lockdown kept numbers of infections relatively low in India. But with restrictions easing in recent weeks, cases have shot up, raising questions about whether authorities have done enough to avert catastrophe. Half of Delhi’s 8,200 hospital beds dedicated to COVID-19 patients are already full and officials are projecting more than half a million cases in the city alone by July 31. (AP Photo/Manish Swarup)
Foto: Wabah Virus Corona di India AP/Manish Swarup

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim pemulasaran jenazah RSD Wisma Atlet, dr Reza Ramdhoni mencatat setidaknya sudah 3 jenazah yang ditangani sejak RSD Wisma Atlet resmi dibuka.

Dia bercerita, salah satu jenazah yang diurusnya adalah Wanita berusia 70 tahun yang sempat dirawat di lantai 9. Agar tak banyak pergerakan, pemulasaran dilakukan di ruangan yang sama.

"Tanpa banyak manipulasi dalam artian pergerakan jenazah dan kita temukan jenazah di atas sofa, kita bungkus sesuai protokol lapis demi lapis, dibawa dengan kantong mayat melalui lift," katanya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Menurutnya, protokol dalam pemulasaran jenazah tersebut harus kedap terhadap dunia luar. Sebab cairan yang dihasilkan dari orang yang sudah meninggal tersebut diharapkan tidak mengalir keluar.

"Pertama dengan kantong plastik, desinfektan tak dimandikan. Kemudian dibungkus dengan kafan, kemudian plastik. Sebelum dengan kantong mayat kita tayamumkan bagi yang muslim. Masuk ke kantong jenazah, masuk peti, peti kita wrapping dan desinfektan berkali-kali," terangnya.

Menurutnya, protokol yang dijalankan memang super ketat baik itu untuk petugas yang harus menggunakan APD lengkap, hingga untuk jenazah itu sendiri.

Keluarga menjadi orang yang pertama kali diinformasikan terkait dengan kabar duka ini. Untuk wanita tersebut, saat itu suaminya juga juga dirawat di lantai 30.

"Sebelum menutup peti kita beri kesempatan suami untuk melihat terakhir kali, cukup sedih," ujarnya.

Dengan menjalankan protokol keamanan yang sesuai, diharapkan bisa bekerja dengan maksimal agar tidak tertular. Sebab, meski mengurus jenazah, harus tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri.

"Petugas harus full set APD. Walaupun sudah di wrapping tetap menghindari dan melaksanakan protokol keamanan dan bekerja. Kan kita berinteraksi dengan yang terinfeksi," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Sulap Lapangan Bola Jadi RS Covid-19 Super Lengkap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular