Internasional

Sah! AS Tarik Militer dari Irak, Kok Bisa?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 June 2020 10:05
U.S. Soldiers stand near a crater caused by Iranian bombing at Ain al-Asad air base in Anbar, Iraq, Monday, Jan. 13, 2020. Ain al-Asad air base was struck by a barrage of Iranian missiles on Wednesday, in retaliation for the U.S. drone strike that killed atop Iranian commander, Gen. Qassem Soleimani, whose killing raised fears of a wider war in the Middle East. (AP Photo/Qassim Abdul-Zahra)
Foto: Pangkalan militer AS Ain al-Asad di Irak jadi sasaran rudal Garda Revolusi Iran. Aksi itu dilakukan sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani. (AP Photo/Qassim Abdul-Zahra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat berjanji akan mengurangi pasukannya di Irak. Ini akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang, setelah diskusi dengan Baghdad yang berlangsung Kamis (11/6/2020).

"Kedua negara mengakui bahwa dengan kemajuan terhapusnya ancaman ISIS, dalam beberapa bulan ke depan AS akan mengurangi pasukan dari Irak," ujar AS dan Irak dalam pernyataan bersama yang dikutip AFP, Jumat (12/6/2020).



"AS menegaskan kembali bahwa negara ini tidak mencari pangkalan permanen atau ingin hadir permanen di Irak."

Namun sayangnya, keduanya tidak menyebut angka pastinya. Tapi, dalam perjanjian itu, Irak wajib melindungi pangkalan militer yang menampung pasukan AS setelah sebelumnya kerap jadi sasaran serangan roket paramiliter yang pro-Iran.

Seruan agar militer AS "angkat kaki" dari negeri itu disuarakan parlemen Irak sejak awal 2020. Pasalnya Irak, menjadi area pertempuran AS dan Iran, pascapembunuhan terhadap Jenderal Qasem Soleimani dilakukan AS.

Kematian jenderal besar Iran karena rudal AS membuat negeri Ayatullah Khamanei geram. Alhasil serangan balasan diluncurkan ke sejumlah titik di Irak, yang jadi tempat pasukan AS berada.

Sebelumnya, pada Rabu (10/6/2020), Roket kembali jatuh di Zona Hijau Baghdad, Irak, yang menjadi area internasional termasuk Kedutaan Besar AS pada Rabu (10/6/2020) malam. Dari laporan Reuters, sirene tanda bahaya bahkan terdengar di dalam kedutaan.

Seorang saksi menyebut setidaknya ada tiga roket yang jatuh. Namun belum ada konfirmasi siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Reuters menyebut belum ada korban yang dilaporkan. Zona Hijau adalah area internasional yang berisi gedung-gedung pemerintahan dan misi asing.

Sejak akhir 2019, sudah terjadi 25 serangan serupa terhadap kepentingan AS di Irak. AS menyalahkan faksi yang didukung Iran yang berada di dalam tubuh pasukan keamanan Irak.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Balas Dendam Biden Ngamuk, Militer AS Diroket di Suriah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular