Internasional

Militer AS Diserang Roket di Suriah, Ini Fakta-faktanya

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
29 June 2021 16:05
Serangan udara AS di Irak dan Suriah. (Tangkapan Layar U.S. Department of Defense via CNBC) Foto: Serangan udara AS di Irak dan Suriah. (Tangkapan Layar U.S. Department of Defense via CNBC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di wilayah Suriah Timur diserang roket pada Senin (28/6/2021). Serangan itu diduga dilakukan oleh pihak milisi pro Iran.

"(Pasukan AS) diserang beberapa roket," kata Juru Bicara Koalisi Wayne Morotto di Twitter. "Personil AS pun membalas dengan tembakan artileri ke posisi peluncuran roket."

Hal senada juga dikatakan pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM). Balas dendam dilakukan milisi pro Iran ke pangkalan militer AS di ladang minyak Al-Omar di Suriah Timur.

"Koalisi (AS) menembakkan artileri berat ke kota Al-Mayadeen yang dikuasai milisi sebagai tanggapan," tulis Reuters melaporkan pemantauan organisasi itu.

Serangan ini sendiri diduga terjadi setelah rentetan serangan dan dinamika antara Washington dan milisi pro Iran. Berikut fakta-faktanya.

1. Dilakukan setelah AS melancarkan serangan udara

Serangan ini diduga merupakan serangan balasan setelah pihak AS sebelumnya melakukan menghujani milisi pro Iran dengan roket pada Minggu (27/6/2021) lalu. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan serangan AS ke memiliki pro Iran merupakan pesan agar mereka tak lagi menyerang pasukan AS di Irak.

"Tindakan untuk membela diri ini... mengirimkan pesan yang sangat penting dan kuat," kata Blinken kepada wartawan dalam kunjungannya ke Roma.

"Saya berharap pesan itu ... akan didengar dan menghalangi tindakan di masa depan."

Serangan milisi-milisi sokongan Iran terhadap aset dan pangkalan AS di Irak dan Suriah sudah berlangsung beberapa kali dalam tahun ini.

Februari lalu milisi Hizbullah dan Sayyid Al-Shuhada menyerang salah satu pangkalan AS dan menewaskan seorang kontraktor. Langkah ini langsung dibalas Washington dengan sebuah serangan udara ke markas milisi Pro-Iran itu.

Lalu pada Maret 2021, milisi pro Iran meluncurkan 10 roket ke arah markas tentara AS di Irak Barat. Dalam serangan itu tidak dijelaskan mengenai korban luka maupun tewas.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan AS marah akibat serangan itu. Ia menegaskan AS akan meminta pertanggungjawaban Iran.

"Apa yang tidak akan kami lakukan adalah mengecam dan mengambil risiko eskalasi yang terjadi di tangan Iran dan berkontribusi pada upaya mereka untuk lebih mengguncang Irak," kata Price kepada wartawan.

Kemudian masih pada bulan Maret 2021, tujuh roket diluncurkan dan menargetkan pangkalan udara pasukan Amerika Serikat (AS) di utara Baghdad, Irak. Gedung Putih meyakini bahwa aksi ini merupakan aksi kelompok garis depan pro-Iran terkemuka, termasuk Kataeb Hezbollah dan Asaib Ahl al-Haq.

Tak hanya AS, milisi-milisi bekingan Teheran juga tercatat menyerang fasilitas minyak Arab Saudi, yang merupakan mitra Washington. Terbaru, fasilitas minyak Saudi Ras Tanura mendapatkan serangan dari Pemberontak Houthi Yaman yang juga didukung oleh Iran.

2. Reaksi Irak dan Suriah

Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhemi mengecam serangan AS pada hari Minggu itu. Ia menyebut hal itu pelanggaran pada Penguasaan Irak atas keamanan nasionalnya. Suriah juga melakukan hal sama. AS disebut melakukan pelanggaran ke kedua negara.

Hashed al-Shaabi, aliansi paramiliter Irak yang mencakup beberapa proksi Iran dan telah menjadi perantara kekuatan utama di Baghdad, mengatakan serangan AS terhadap milisi di wilayah Qaim, dekat perbatasan dengan Suriah. Ia membantah milisi menyerang AS.

Menurutnya para 'pejuang' ditempatkan di sana untuk mencegah para jihadis menyusup ke Irak. Ia mengatakan bahwa mereka memiliki hak hukum untuk merespons dan meminta pertanggungjawaban.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kala Biden Ngamuk, AS Bombardir Perbatasan Irak-Suriah


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading