Jadi Hotspot Baru Covid-19 RI, Ini Pengakuan Gubernur Kalsel

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
11 June 2020 14:01
INFOGRAFIS, Mengenal Virus Corona dan Cara Mencegahnya
Foto: Ilustrasi virus corona baru penyebab Covid-19 (Edward Ricardo/CNBC Indonesia).

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi salah satu provinsi dengan peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang tinggi di Tanah Air. Bahkan Presiden Joko Widodo memerintahkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kalsel dan dua provinsi lain seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur 'dikawal' ketat.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan wabah Covid-19 menjadi hal yang baru bagi masyarakat dan memerlukan edukasi lebih lanjut dalam penerapan protokol kesehatan. Efek adanya pandemi ini di Kalsel pun masif karena hampir semua kegiatan yang diagendakan berhenti.

"Kita terus mencari apa itu Covid-19, tentu saja setelah penyakit ini mewabah, kita segera mengadakan pertemuan dengan pemerintah dan sektor terkait untuk menelaah penyakit. Apalagi memang penyakit Covid-19 belum ada obatnya dan kita berkoordinasi dengan pemerintah pusat," kata Sahbirin seperti dikutip akun resmi Youtube BNPB, Kamis (11/06/2020).

Setelah mendapatkan arahan dari pemerintah pusat, Pemprov Kalsel pun langsung menyusun langkah strategis terutama dengan pakar epidemiologi untuk melakukan pencegahan. Dia pun memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit ini, media penularan, hingga dampak dari penyakit ini.

"Menumbuhkan pemahaman rakyat kita butuh proses. Jadi kami berupaya meningkatkan pemahaman ini, dan arahan dari pakar epidemiologi untuk melakukan tracing dan karantina juga," ujar Sahbirin.



Hingga Rabu (11/06/2020), pasien positif di Kalsel bertambah 127 sehingga total kasus di provinsi itu mencapai 1.565 orang dengan angka pasien sembuh 128 orang dan kasus kematian 108 orang. Selain itu Sahbirin mengungkapkan 13 kabupaten/kota di Kalsel berada dalam zona merah.

Ia menilai masifnya penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalsel disebabkan oleh tracing yang dilakukan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai.

Dari sisi kepatuhan pun, menurut Sahbirin, masih sulit seperti membiasakan untuk tidak bersalaman, menjaga jarak, hingga menggunakan masker karena masyarakat belum terbiasa. Dia mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan di masa new normal, terutama tertib menggunakan masker.

"Karena ini hal baru dan masih banyak yang menganggap penyakit ini biasa saja, jadi kami lakukan pengawasan dan edukasi. Jadi misalnya keluar rumah boleh, ke pasar misalnya tapi harus pakai masker," kata Sahbirin.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, angka kasus Covid-19 di Banjarmasin menjadi yang tertinggi di Kalsel. Dari 1.438 kasus yang terjadi di 13 kabupaten dan kota, sebanyak 729 kasus ditemukan di Banjarmasin.

Pemkot Banjarmasin sendiri menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tiga kali untuk membatasi penambahan penularan. Penularan begitu masif di pasar-pasar. Rapid test massal di Sentra Antasari dan lima pasar di Banjarmasin menjaring ratusan orang yang terindikasi Covid-19.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular