Internasional

New Normal Buat Corona Ganas, WHO: Pakistan Lockdown Lagi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 June 2020 08:58
Police arrest doctors demanding facilities and prevention kits to attend coronavirus patients in Quetta, Pakistan, Monday, April 6, 2020. The government imposed a nationwide lockdown to try to contain the outbreak of the virus. (AP Photo/Arshad Butt)
Foto: Tenaga Medis Ditangkap di Pakistan (AP/Arshad Butt)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta Pakistan untuk menerapkan kembali aturan penguncian wilayah (lockdown) guna menghadapi lonjakan kasus terjangkit Covid-19 yang muncul setelah negara tersebut melonggarkan aturan pembatasan.

Dalam suratnya kepada Pakistan, WHO mengatakan banyak masyarakat yang belum mengadopsi perubahan perilaku seperti jarak sosial dan sering mencuci tangan. Karenanya keputusan "sulit" ini akan diperlukan termasuk "kuncian intermiten (sementara)"  di daerah yang ditargetkan.



"Sampai hari ini, Pakistan (juga) tidak memenuhi persyaratan prasyarat untuk membuka kuncian itu," kata WHO dalam surat yang ditujukan ke otoritas setempat, dikutip dari AFP Rabu (10/9/2020).

WHO juga merekomendasikan siklus aturan penguncian intermiten selama dua minggu. Sebelumnya, Covid-19 merebak di Pakistan sejak Maret.

Pemikiran lockdown sebenarnya ditentang Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Pasalnya negara itu dianggap miskin, dan tak akan mampu membayar efek dari penguncian.

Tapi, empat provinsi di Pakistan sudah melakukan penutupan wilayah. Meski pada akhir pekan lalu, hal ini dicabut oleh Khan.



Sementara itu, Menteri Kesehatan Provinsi Punjab Yasmin Rashid meminta masyarakat mengikuti prosedur WHO. Bahkan akan mengambil tindakan tegas ke masyarakat yang melanggar.

"Surat WHO telah menyoroti pentingnya mengikuti SOP (prosedur operasi standar), dan pemerintah Punjab memberikan perintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang melanggar SOP," ujarnya.

Sekitar 25 persen masyarakat yang sudah dites di Pakistan kembali positif untuk Covid-19. Ini menunjukkan tingkat infeksi yang tinggi pada populasi umum, menurut WHO.

Bahkan rumah sakit di Pakistan menyatakan kehabisan kapasitas. Sehingga banyak yang harus menolak pasien Covid-19.

Pejabat kesehatan Pakistan mencatat total 108.317 kasus pasien Covid-19 di negara itu. Di mana ada 2.172 kematian dan 35.018 pasien berhasil sembuh.

Namun jangkauan tes di Pakistan disebut masih terbatas. Angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi dari itu.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Ledakan Gedung Di Pakistan Tewaskan 3 Orang & Belasan Luka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular