BNPB dapat Bantuan dari Korsel, Masker Hingga Alat Diagnosa

Redaksi, CNBC Indonesia
04 June 2020 20:16
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 ,Letnan Jenderal TNI Doni Monardo (Youtube BNPB Indonesia)
Foto: Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 ,Letnan Jenderal TNI Doni Monardo (Youtube BNPB Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bantuan kepada pemerintah untuk Pandemik Covid-19 terus mengalir. Salah satunya datang dari Korea Selatan melalui Hyundai Engineering. 

Dalam rilis BNPB yang diterima, Kamis (4/6/2020) Hyundai menyerahkan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa perlengkapan proteksi diri dan peralatan diagnosa Covid-19.

Bantuan ini merupakan lanjutan dari sebelumnya. "Total nilai kedua donasi yang kami berikan mencapai Rp 5 miliar terdiri dari 4.800 unit peralatan diagnosa, 260.000 unit masker serta 1.500 unit termometer. Donasi ini akan didistribusikan ke seluruh penjuru Indonesia melalui BNPB," kata Delegasi Hyundai Engineering.

Kepala BNPB, Doni Monardo menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan tersebut. "Kami sangat berterimakasih atas dukungannya, dan saya percaya donasi ini akan membantu Indonesia mengatasi Covid-19. Saya juga berharap ini akan memperkuat hubungan persahabatan antara Korea dan Indonesia," kata Doni.

Hyundai Engineering Co Ltd adalah perusahaan EPC (Engineering, Procurement, dan Construction) dari Korea Selatan dan banyak mengerjakan proyek-proyek fasilitas minyak dan gas, kelistrikan serta infrastruktur.

Hyundai Engineering tengah dipercaya oleh PT Pertamina (Persero) untuk mengerjakan pembangunan Megaproyek strategis nasional Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, yang merupakan satu dari enam Megaproyek kilang yang dibangun oleh Pertamina. Keenam Megaproyek kilang itu terdiri atas empat proyek perluasan RDMP dan dua proyek pembangunan baru (Grass Root Refinery/GRR).

Diketahui, RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260.000 barel per hari (bpd) menjadi 360.000 pbd serta meningkatkan kualitas produk BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V, dan akan mengurangi beban impor solar hingga 17 persen karena produksi solar meningkat 23 persen atau 30.000 barel per hari.

RDMP Kilang Balikpapan juga akan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230.000 ton per tahun. Proyek dengan nilai investasi sebesar US$6,5 miliar ini ditargetkan selesai pada tahun 2023 mendatang untuk tahap-1, kemudian tahap-2 ditargetkan tuntas pada tahun 2025


(dru) Next Article Aturan Perjalanan Internasional Saat PPKM Mikro, Apa Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular