Internasional

Trump Ngamuk Lagi! Maskapai China Dilarang Terbang ke AS

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 June 2020 07:25
Infografis: Perlombaan Temukan Vaksin Corona: Xi Jinping Ungguli Trump
Foto: Infografis/Perlombaan Temukan Vaksin Corona: Xi Jinping Ungguli Trump/Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Tensi antara Amerika Serikat dan China memanas lagi. Setelah China melakukan penghentian impor pada sejumlah produk pertanian AS, kali ini Washington memiliki amunisi baru untuk membalas China.

Melalui administrasinya, Presiden AS Donald Trump menyasar maskapai penerbangan Tirai Bambu. Bahkan seluruh penerbangan dari ke AS akan dihentikan.



Alasannya, karena langkah serupa lebih dahulu dilakukan Beijing. China tidak mengizinkan sejumlah maskapai Paman Sam untuk memulai kembali layanan ke negara itu dan sebaliknya pada 1 Juni lalu karena COVID-19 yang mewabah.

Sebagaimana ditulis Bloomberg, aturan tersebut diterbitkan Kementerian Perhubungan AS pada Rabu (3/6/2020) dan mulai berlaku 16 Juni mendatang. Meski demikian, beredar kabar bahwa Trump menginginkan aturan diberlakukan lebih cepat.

"Kegagalan pemerintah China untuk menyetujui permintaan mereka merupakan pelanggaran terhadap Perjanjian Transportasi Udara," kata Kemenhub AS dala, sebuah pernyataan melalui email.

Dua maskapai AS yang memiliki penerbangan ke China antara lain Delta Airlines dan United Airlines. Dikutip dari Reuters, hal senada juga sempat diutarakan tiga pejabat AS.

Ini sebagai bentuk hukuman baru AS ke China. Karena Beijing disebut AS, gagal mematuhi perjanjian penerbangan kedua negara.

Sebelumnya, AS dan China tegang beberapa bulan terakhir karena banyak hal. Mulai dari asal mula corona jenis baru, lalu Laut China Selatan dan juga Hong Kong.

Sejumlah analis berpendapat kedu negara terjebak dalam Perang Dingin. Bahkan ada ketakutan, konfrontasi bisa terjadi antara dua negara penguasa ekonomi itu.



[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article AS-China Dikabarkan Bakal Ketemuan di Hawai, Bahas Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular