Internasional

Kasus Corona Hong Kong Naik, Pemerintah Perpanjang Pembatasan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 June 2020 15:21
Para wartawan mengambil foto ketika Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam berbicara dalam konferensi pers di gedung pemerintah di Hong Kong, Selasa, 15 Oktober 2019. Sebuah bom buatan rumah yang dikendalikan dari jarak jauh yang dimaksudkan untuk
Foto: (Foto AP / Mark Schiefelbein)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah virus corona (COVID-19) yang berasal dari Wuhan, China, hampir berhasil dikendalikan di Hong Kong. Pusat keuangan Asia itu telah melaporkan nol kasus baru corona selama 16 hari terakhir.

Namun pada Selasa (2/6/2020), pemerintah kembali melaporkan kasus baru COVID-19 terdeteksi di kawasan perumahan Hong Kong. Di mana ada sembilan orang yang dikonfirmasi telah terinfeksi COVID-19 di gedung di Sha Tin. Kesemuannya merupakan kasus penyebaran lokal.

Akibat itu, Kepala Eksekutif kota tersebut, Carrie Lam, meminta pemerintah untuk kembali memperpanjang pembatasan sosial untuk mengekang penyebaran wabah. Ia juga mengatakan bahwa pejabat kesehatan setempat telah dengan segera melakukan pengujian secara luas terhadap orang-orang yang tinggal di daerah itu untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran virus dan menemukan sumber infeksi.

"Saya sangat khawatir tentang wabah ini di masyarakat, bukan karena jumlah sembilan pasien yang dikonfirmasi, tetapi juga karena kelompok khusus ini mencerminkan beberapa karakteristik yang mungkin belum pernah kita lihat sebelumnya.

"Tinggal di gedung yang sama tetapi tidak terpengaruh oleh sistem drainase atau struktur bangunan adalah sesuatu yang membuat saya, dan juga saya percaya membuat para ahli, sangat khawatir," kata Lam sebelum pertemuan Dewan Eksekutif mingguan. "Pemerintah akan mengadopsi pendekatan yang hati-hati dan bijaksana dalam memutuskan apakah akan melonggarkan langkah-langkah jarak sosial dan kontrol perbatasan setelah wabah lokal ini."



Sebelumnya Hong Kong telah berencana untuk mengakhiri aturan pembatasan sosialnya dalam waktu dekat. Namun, menurut Menteri Kesehatan Sophia Chan, akibat penemuan kasus baru, langkah-langkah pencegahan penyebaran COVID-19 akan diperpanjang hingga 18 Juni. Pembatasan itu termasuk larangan pertemuan publik lebih dari delapan orang.

Karantina wajib untuk orang yang memasuki Hong Kong dari daratan, Makau atau Taiwan juga telah diperpanjang hingga 7 Juli. Sementara larangan pengunjung non-residen telah diperpanjang dari 18 Juni menjadi sampai 18 September.

"Aturan akan dipermudah untuk warga Hong Kong dan Makau yang melakukan perjalanan antara kota-kota dan provinsi Guangdong." jelas Chan, sebagaimana dilaporkan Straits Times.

Menurut Chan, lebih dari 800 sampel telah dikumpulkan dari warga untuk diuji sejak kasus penularan kembali ditemukan.



Menurut laporan, kasus penyebaran lokal yang terjadi di Hong Kong terhubung dengan seorang wanita berusia 34 tahun dan suaminya yang didiagnosis pada hari Minggu.

Sejak itu, empat tetangga, dua rekan wanita itu, seorang paramedis yang hanya mengenakan masker bedah ketika melakukan beberapa prosedur pada sang wanita saat membawanya ke rumah sakit, semuanya dinyatakan positif.

Media lokal mengatakan, paramedis yang terinfeksi adalah petugas kesehatan pertama di Hong Kong yang diyakini terjangkit virus corona.

Sementara wanita pertama yang terinfeksi adalah seorang pekerja shift malam di gudang Kerry Logistics. Ia bertugas memberi label pada makanan yang diimpor dari Inggris, kata laporan setempat.

Worldometers melaporkan, Hong Kong sejauh ini memiliki 1.094 kasus COVID-19, dengan 4 kematian dan 1.038 sembuh.

[Gambas:Video CNBC]


(res/res) Next Article Bangkitkan Ekonomi Hong Kong, Carrie Lam Gelontorkan Rp17 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular