
Luhut: Kalau Ada Gelombang II Covid-19, Kita Lebih Siap!
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
02 June 2020 12:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, Indonesia lebih siap untuk menghadapi gelombang kedua Covid-19 meski hal itu tak dikehendaki. Kesiapan itu ditandai dengan sederet langkah kebijakan yang diambil belakangan.
"Kita tidak menginginkan, tapi kalaupun ada second wave, kita jauh lebih siap dari 2-3 bulan lalu," kata Luhut dalam sebuah acara bersama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Senin (1/6/20).
Luhut bilang, saat ini fokus penanganan Covid-19 yang digeber pemerintah meliputi langkah kuratif, preventif dan promotif. Dia menyebut, saat ini Indonesia sudah memiliki 65 laboratorium penguji Covid-19 dan 2.889 rumah sakit Covid-19.
"Pembangunan rumah sakit darurat, waktu itu tidak ada. Sekarang semua ini sudah in place," kata purnawirawan TNI itu.
Dari sisi promosi, dia menjelaskan bahwa pemerintah terus melakukan sosialisasi kesehatan melalui sosial media dan media massa. Ada pula upaya kesehatan berbasis masyarakat.
"Nah ini yang kita kembangkan di RT/RW yang sebelumnya tidak ada, sekarang itu sudah kita jalankan," tandasnya.
Selain itu, pendanaan pemerintah juga banyak difokuskan pada penanganan Covid-19. Dia menyebut, alokasi anggaran pemerintah pusat digelontorkan sebanyak Rp 410 triliun untuk sektor sosial, industri, dan pemulihan ekonomi, serta ditambah dengan alokasi anggaran daerah.
"Angka angka ini tidak dibayangkan IMF waktu saya cerita sama dia. Sehingga mereka itu membuat ramalan 0,5 growth kita tahun ini. Pertanyaan mereka apakah uang ini bisa sampai ke bawah. Itu sebabnya presiden hampir tiap hari tidak habis-habisnya mengecek semua dana ini bisa turun tepat sasaran atau tidak," urainya.
Sejalan dengan itu, persoalan mengenai alat pelindung diri (APD) yang sebelumnya sempat kekurangan, kini tak terjadi lagi. Luhut menegaskan bahwa Indonesia sudah mampu produksi sendiri.
"Bentuk penangan yang dulu jadi masalah, APD masker semua ini sudah kita buat sendiri. Pabrik-pabriknya sudah jalan semua di Indonesia malah mungkin dalam beberapa waktu ke depan kita sudah siap untuk melakukan ekspor," Luhut.
(hoi/hoi) Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000
"Kita tidak menginginkan, tapi kalaupun ada second wave, kita jauh lebih siap dari 2-3 bulan lalu," kata Luhut dalam sebuah acara bersama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Senin (1/6/20).
Luhut bilang, saat ini fokus penanganan Covid-19 yang digeber pemerintah meliputi langkah kuratif, preventif dan promotif. Dia menyebut, saat ini Indonesia sudah memiliki 65 laboratorium penguji Covid-19 dan 2.889 rumah sakit Covid-19.
"Pembangunan rumah sakit darurat, waktu itu tidak ada. Sekarang semua ini sudah in place," kata purnawirawan TNI itu.
Dari sisi promosi, dia menjelaskan bahwa pemerintah terus melakukan sosialisasi kesehatan melalui sosial media dan media massa. Ada pula upaya kesehatan berbasis masyarakat.
"Nah ini yang kita kembangkan di RT/RW yang sebelumnya tidak ada, sekarang itu sudah kita jalankan," tandasnya.
Selain itu, pendanaan pemerintah juga banyak difokuskan pada penanganan Covid-19. Dia menyebut, alokasi anggaran pemerintah pusat digelontorkan sebanyak Rp 410 triliun untuk sektor sosial, industri, dan pemulihan ekonomi, serta ditambah dengan alokasi anggaran daerah.
"Angka angka ini tidak dibayangkan IMF waktu saya cerita sama dia. Sehingga mereka itu membuat ramalan 0,5 growth kita tahun ini. Pertanyaan mereka apakah uang ini bisa sampai ke bawah. Itu sebabnya presiden hampir tiap hari tidak habis-habisnya mengecek semua dana ini bisa turun tepat sasaran atau tidak," urainya.
Sejalan dengan itu, persoalan mengenai alat pelindung diri (APD) yang sebelumnya sempat kekurangan, kini tak terjadi lagi. Luhut menegaskan bahwa Indonesia sudah mampu produksi sendiri.
"Bentuk penangan yang dulu jadi masalah, APD masker semua ini sudah kita buat sendiri. Pabrik-pabriknya sudah jalan semua di Indonesia malah mungkin dalam beberapa waktu ke depan kita sudah siap untuk melakukan ekspor," Luhut.
(hoi/hoi) Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000
Most Popular