
Pulihkan Pariwisata RI, Dana Rp 4 T Disiapkan via DAK
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
02 June 2020 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan/Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) menyiapkan skenario dana Rp 4 triliun dalam pemulihan ekonomi di bidang pariwisata dan industri untuk tahun 2021.
Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan Bappenas, Erwin Dimas, mengatakan anggaran sebesar Rp 4 triliun itu disiapkan dalam sebuah dana alokasi khusus (DAK).
Erwin menilai anggaran Rp 4 triliun terbilang sangat minim, namun pihaknya berharap anggaran yang minim tersebut bisa digunakan sebaik mungkin.
"Pemulihan ekonomi pariwisata dan industri, kita akan rencanakan Rp 4 triliun melalui DAK. Tentu saja angka ini sangat kecil dan memang dibanding kebutuhan itu gak ada artinya," kata Erwin dalam live streaming Youtube Bappenas RI, Selasa (2/6/2020).
Dalam bahan paparannya, tertera bahwa terdapat 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang akan terlebih dahulu akan dibenahi, di antaranya Danau Toba, Borobudur dan sekitarnya, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, Bromo-Tengger-Semeru, Bangka Belitung dan Morotai.
Sementara untuk lokasi prioritas di sektor industri akan diprioritaskan untuk pembenahan kawasan industri khususnya di luar Pulau Jawa.
"Tolong dapat diefektifkan sedemikian rupa. Sehingga meskipun kecil, tapi efektif. Ini yang lebih penting. Dan ini bukan satu-satunya alokasi yang bisa dilakukan, karena masih punya APBD dan belanja di Kementerian/Lembaga (K/L). Ini hanya bantuan untuk stimulan memperkuat prioritas yang ada," jelas Erwin.
Erwin menghimbau agar pemerintah daerah, terutama daerah yang masuk ke dalam 10 DPP untuk bisa fokus mengintegrasikan. Terutama dalam melakukan pemulihan jalan menuju destinasi pariwisata dan kawasan industri.
Pemerintah juga diharapkan bisa dapat memilih produk unggulan industri kecil menengah (IKM) dan bersinergi dengan pengembangan pariwisata.
"Ada perubahan khusus untuk jalan pariwisata dan industri. Kita khususkan anggaran Rp 2 triliun dedicated untuk ini. Jadi, harus memilih pilih akses jalan yang paling utama dengan kewenangan daerah, untuk menuju kawasan-kawasan tersebut. Itu yang paling penting untuk teman-teman di daerah," jelas Erwin.
Dalam pembenahan IKM, Erwin menyebut, terdapat anggaran sebesar Rp 750 miliar. Dengan dana ini daerah bisa melakukan pembangunan dan revitalisasi sentra IKM (mesin, pemasaran, dan lab uji).
"IKM kita naikkan [anggaran] dua kali lipat dari 2020. Tahun 2020 hanya Rp 400 miliar, sekarang Rp 750 miliar. Ada persyaratan untuk akses dananya. Tapi kita tekankan produk-produk yang dipilih adalah bersinergi dengan pengembangan pariwisata. Kalau terpisah ini tidak akan efektif," kata Erwin melanjutkan.
Berikut Rincian DAK oleh Bappenas untuk pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan industri:
1. Pembenahan jalan menuju pusat perekonomian, baik wisata dan industri sebesar Rp 2 triliun
2. Pembangunan amenitas dan atraksi pariwisata, yang diarahkan dengan standar 'non sederhana' sebesar Rp 1 triliun
3. Pembangunan dan revitalisasi sentra IKM (mesin, pemasaran, dan lab uji) sebesar Rp 750 miliar
4. Pengelolaan sampah di destinasi wisata prioritas sebesar Rp 175 miliar.
(dru) Next Article Mantap, PPKM Longgar Angin Segar Bagi Pariwisata RI
Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan Bappenas, Erwin Dimas, mengatakan anggaran sebesar Rp 4 triliun itu disiapkan dalam sebuah dana alokasi khusus (DAK).
Erwin menilai anggaran Rp 4 triliun terbilang sangat minim, namun pihaknya berharap anggaran yang minim tersebut bisa digunakan sebaik mungkin.
Dalam bahan paparannya, tertera bahwa terdapat 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang akan terlebih dahulu akan dibenahi, di antaranya Danau Toba, Borobudur dan sekitarnya, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, Bromo-Tengger-Semeru, Bangka Belitung dan Morotai.
Sementara untuk lokasi prioritas di sektor industri akan diprioritaskan untuk pembenahan kawasan industri khususnya di luar Pulau Jawa.
"Tolong dapat diefektifkan sedemikian rupa. Sehingga meskipun kecil, tapi efektif. Ini yang lebih penting. Dan ini bukan satu-satunya alokasi yang bisa dilakukan, karena masih punya APBD dan belanja di Kementerian/Lembaga (K/L). Ini hanya bantuan untuk stimulan memperkuat prioritas yang ada," jelas Erwin.
Erwin menghimbau agar pemerintah daerah, terutama daerah yang masuk ke dalam 10 DPP untuk bisa fokus mengintegrasikan. Terutama dalam melakukan pemulihan jalan menuju destinasi pariwisata dan kawasan industri.
Pemerintah juga diharapkan bisa dapat memilih produk unggulan industri kecil menengah (IKM) dan bersinergi dengan pengembangan pariwisata.
"Ada perubahan khusus untuk jalan pariwisata dan industri. Kita khususkan anggaran Rp 2 triliun dedicated untuk ini. Jadi, harus memilih pilih akses jalan yang paling utama dengan kewenangan daerah, untuk menuju kawasan-kawasan tersebut. Itu yang paling penting untuk teman-teman di daerah," jelas Erwin.
Dalam pembenahan IKM, Erwin menyebut, terdapat anggaran sebesar Rp 750 miliar. Dengan dana ini daerah bisa melakukan pembangunan dan revitalisasi sentra IKM (mesin, pemasaran, dan lab uji).
"IKM kita naikkan [anggaran] dua kali lipat dari 2020. Tahun 2020 hanya Rp 400 miliar, sekarang Rp 750 miliar. Ada persyaratan untuk akses dananya. Tapi kita tekankan produk-produk yang dipilih adalah bersinergi dengan pengembangan pariwisata. Kalau terpisah ini tidak akan efektif," kata Erwin melanjutkan.
Berikut Rincian DAK oleh Bappenas untuk pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan industri:
1. Pembenahan jalan menuju pusat perekonomian, baik wisata dan industri sebesar Rp 2 triliun
2. Pembangunan amenitas dan atraksi pariwisata, yang diarahkan dengan standar 'non sederhana' sebesar Rp 1 triliun
3. Pembangunan dan revitalisasi sentra IKM (mesin, pemasaran, dan lab uji) sebesar Rp 750 miliar
4. Pengelolaan sampah di destinasi wisata prioritas sebesar Rp 175 miliar.
(dru) Next Article Mantap, PPKM Longgar Angin Segar Bagi Pariwisata RI
Most Popular