
Internasional
AS Mencekam! 3 Negara Bagian Berstatus Darurat, Militer Turun
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
01 June 2020 06:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi Amerika Serikat (AS) kian mencekam. Protes yang berujung dengan kerusuhan terjadi di sejumlah kota di sejumlah negara bagian.
Protes tersebut merupakan buntut meninggalkan George Floyd, 46 tahun warga Amerika keturunan Afrika oleh seorang polisi kulit putih, 25 Mei lalu. Penangkapannya di negara bagian Minnesouta yakni kota Minneapolis, dengan tidak manusia yang berujung kematian, memicu kemarahan publik.
Setidaknya ada tiga negara bagian yang kini memberlakukan status darurat. Yakni Arizona, Texas, dan Virginia, sebagaimana dikutip CNN International.
Hampir 40 kota di Amerika Serikat (AS) kini memberlakukan jam malam. Mulai dari Minneapolis, Los Angeles County dan San Francisco di California, Denver di Colorado, Miami di Florida, Kansas City di Missouri, Chicago di Illinois, hingga Seattle di Washington.
Khusus negara bagian Arizona, jam malam diberlakukan di seluruh kota Khusus di Chicago, pemerintah menutup semua pusat bisnis, namun Chicago Loop masih bisa dimasuki karyawan dan penduduk yang tinggal di kawasan bisnis itu.
Pentagon mengirimkan 5.000 pasukan Garda Nasional, tentara cadangan AS. Tentara diaktifkan di 15 negara bagian dan Washington DC untuk mengamakan situasi bersama polisi.
Sebanyak 2.000 pasukan lain bersiaga jika diperlukan. Menurut Associated Press, dari Kamis (28/5/2020) hingga Minggu (31/5/2020) 2.383 orang ditangkap.
Gubernur negara bagian Minnesota, Tim Walz mengatakan protes yang terjadi bukan lagi tentang kematian George Floyd. Aksi demo sudah menjalar menjadi kerusuhan massal.
"Ini tentang menyerang masyarakat sipil, menanamkan rasa takut dan mengganggu kota-kota besar kita," kata Walz dalam sebuah pernyataan.
(sef/sef) Next Article Mengenal George Floyd, Sosok yang Membuat AS 'Membara'
Protes tersebut merupakan buntut meninggalkan George Floyd, 46 tahun warga Amerika keturunan Afrika oleh seorang polisi kulit putih, 25 Mei lalu. Penangkapannya di negara bagian Minnesouta yakni kota Minneapolis, dengan tidak manusia yang berujung kematian, memicu kemarahan publik.
Setidaknya ada tiga negara bagian yang kini memberlakukan status darurat. Yakni Arizona, Texas, dan Virginia, sebagaimana dikutip CNN International.
Khusus negara bagian Arizona, jam malam diberlakukan di seluruh kota Khusus di Chicago, pemerintah menutup semua pusat bisnis, namun Chicago Loop masih bisa dimasuki karyawan dan penduduk yang tinggal di kawasan bisnis itu.
Pentagon mengirimkan 5.000 pasukan Garda Nasional, tentara cadangan AS. Tentara diaktifkan di 15 negara bagian dan Washington DC untuk mengamakan situasi bersama polisi.
Sebanyak 2.000 pasukan lain bersiaga jika diperlukan. Menurut Associated Press, dari Kamis (28/5/2020) hingga Minggu (31/5/2020) 2.383 orang ditangkap.
Gubernur negara bagian Minnesota, Tim Walz mengatakan protes yang terjadi bukan lagi tentang kematian George Floyd. Aksi demo sudah menjalar menjadi kerusuhan massal.
"Ini tentang menyerang masyarakat sipil, menanamkan rasa takut dan mengganggu kota-kota besar kita," kata Walz dalam sebuah pernyataan.
![]() Demonstrators light an American flag on fire during a protest, Friday, May 29, 2020 in Atlanta. The protest started peacefully earlier in the day before demonstrators clashed with police. (AP Photo/Mike Stewart) |
(sef/sef) Next Article Mengenal George Floyd, Sosok yang Membuat AS 'Membara'
Most Popular