
Jawa Barat Bersiap Jalankan New Normal, Begini Skenarionya!
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
28 May 2020 08:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) sudah mulai membuat skenario penyesuaian kehidupan normal baru atau new normal yang akan diterapkan di seluruh kabupaten dan kota mulai Juni 2020.
Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jabar Berli Hamdani Gelung Sakit mengatakan, penerapan new normal di Jabar yang dimaksud adalah dengan penerapan protokol kesehatan, jaga jarak (physical distancing), membudayakan masker apabila beraktivitas di luar rumah termasuk di tempat kerja, dan membudayakan pola hidup bersih dan sehat.
"Penyesuaian PSBB di era Tatanan Normal Baru mencakup penerapan protokol kesehatan secara ketat dan terukur di bidang transportasi publik, industri dan perkantoran/pabrik, sekolah dan lembaga pendidikan, pusat pelatihan," ujar Berli seperti dikutip siaran resminya, Kamis (28/5/2020).
Lebih lanjut, Beli mengatakan, akan mendesain ulang gedung-gedung industri dan perkantoran agar leluasa menerapkan jaga jarak, mendesain ulang sistem layanan publik yang minim kontak fisik, atau akan diterapkan secara daring atau online. Pemprov Jabar juga akan melakukan tes swab masif di semua daerah di Jabar.
"Selain itu juga dengan menggelar tes swab masif di semua area tersebut sesuai persentase sasaran yang dipersyaratkan, misal 0,6% populasi," jelas Berli.
Kehidupan normal baru di Jabar juga, kata Berli akan menyediakan ruang khusus orang dengan gejala (ODG) oleh perusahaan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Situasi Pandemi.
Area ODG tersebut juga harus terkoneksi secara sistem dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang akan melakukan pemantauan terhadap semua civitas/pelaku perjalanan, industri/pabrik, perkantoran, sekolah, lembaga diklat tersebut.
"Dengan demikian diharapkan deteksi dini penemuan potensi penularan bs dilakukan lebih awal dan lebih paripurna," kata Berli.
Penyesuaian new normal di Jabar akan diupayakan secepat mungkin namun ditarget awal Juni 2020. "Semoga sudah bisa berjalan di awal Juni. Karena semakin cepat pelaksanaan diharapkan dapat meminimalisasi permasalahan yangg timbul," jelasnya.
(sef/sef) Next Article Jabar Pimpin Kasus Covid-19 Hari Ini, Jakarta Nomor Dua!
Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jabar Berli Hamdani Gelung Sakit mengatakan, penerapan new normal di Jabar yang dimaksud adalah dengan penerapan protokol kesehatan, jaga jarak (physical distancing), membudayakan masker apabila beraktivitas di luar rumah termasuk di tempat kerja, dan membudayakan pola hidup bersih dan sehat.
Lebih lanjut, Beli mengatakan, akan mendesain ulang gedung-gedung industri dan perkantoran agar leluasa menerapkan jaga jarak, mendesain ulang sistem layanan publik yang minim kontak fisik, atau akan diterapkan secara daring atau online. Pemprov Jabar juga akan melakukan tes swab masif di semua daerah di Jabar.
"Selain itu juga dengan menggelar tes swab masif di semua area tersebut sesuai persentase sasaran yang dipersyaratkan, misal 0,6% populasi," jelas Berli.
Kehidupan normal baru di Jabar juga, kata Berli akan menyediakan ruang khusus orang dengan gejala (ODG) oleh perusahaan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Situasi Pandemi.
Area ODG tersebut juga harus terkoneksi secara sistem dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang akan melakukan pemantauan terhadap semua civitas/pelaku perjalanan, industri/pabrik, perkantoran, sekolah, lembaga diklat tersebut.
"Dengan demikian diharapkan deteksi dini penemuan potensi penularan bs dilakukan lebih awal dan lebih paripurna," kata Berli.
Penyesuaian new normal di Jabar akan diupayakan secepat mungkin namun ditarget awal Juni 2020. "Semoga sudah bisa berjalan di awal Juni. Karena semakin cepat pelaksanaan diharapkan dapat meminimalisasi permasalahan yangg timbul," jelasnya.
(sef/sef) Next Article Jabar Pimpin Kasus Covid-19 Hari Ini, Jakarta Nomor Dua!
Most Popular