
Gempar Menteri Inggris Resign Saat Pandemi Covid-19, Ada Apa?
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
26 May 2020 19:45

London, CNBC Indonesia - Kabar mengejutkan datang dari Inggris. Menteri Muda untuk Skotlandia Douglas Ross mengundurkan diri dari jabatannya, Selasa (26/5/2020) waktu setempat.
Pengunduran itu tak lepas dari ulah penasihat PM Inggris Boris Johnson, yaitu Dominic Cummings, yang melanggar aturan lockdown yang notabene bertujuan mencegah penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19, beberapa waktu lalu.
"Saya memiliki konstituen yang tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang dicintai, keluarga yang tidak bisa menyampaikan duka cita bersama, orang yang tidak bisa mengunjungi kerabatnya yang sakit karena mengikuti aturan pemerintah. Dengan iktikad baik saya tidak bisa mengatakan kepada mereka bahwa mereka semua salah dan seorang penasihat senior untuk pemerintah benar," ujar Ross via akun Twitternya, Selasa (26/5/2020).
Pengunduran diri Ross tentu menambah tekanan kepada Cummings. Sang penasihat telah mengadakan konferensi pers, kemarin. Ia membenarkan telah melakukan perjalanan sejauh 425 kilometer dari London ke Durham di timur laut Inggris selama puncak krisis Covid-19.
Tidak lama setelah Ross mengundurkan diri, jumlah anggota parlemen dari Partai Konservatif yang meminta Cummings mengundurkan diri terus bertambah. Terbaru, anggota parlemen dari West Worcestershire Harriet Baldwin mendesak Cummings resign.
Di sisi lain, kantor PM Inggris menyesalkan keputusan Ross.
Selain pemerintah, sejumlah pihak juga membela Cummings, termasuk Chancellor of the Duchy of Lancaster Michael Gove. Menurut dia, Cummings telah bertindak wajar dalam perjalanan dari London ke Durham. Kemudian, Cummings dan keluarga juga ke salah titik terindah di sana, Kastil Bernard, untuk menguji penglihatannya.
"Yang jelas dia tidak melanggar hukum, dia tidak melanggar aturan, dia berusaha melindungi keluarganya dan dia juga berusaha memastikan risiko infeksi dari keluarganya benar-benar diminimalkan," ujar Gove kepada BBC.
Cummings sejauh ini menolak desakan mundur. Ia merasa tidak ada yang salah dengan tindakannya lantaran sudah bertindak "secara wajar dan sah". Pun PM Inggris yang menyebut tindakan Cummings "masuk akal".
Seperti dilansir Worldometers, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Inggris mencapai 261.184. Dari jumlah itu, sebanyak 36.914 meninggal.
(miq/miq) Next Article Tersandung 'Partygate', PM Inggris Hadapi Mosi Tidak Percaya
Pengunduran itu tak lepas dari ulah penasihat PM Inggris Boris Johnson, yaitu Dominic Cummings, yang melanggar aturan lockdown yang notabene bertujuan mencegah penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19, beberapa waktu lalu.
"Saya memiliki konstituen yang tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang dicintai, keluarga yang tidak bisa menyampaikan duka cita bersama, orang yang tidak bisa mengunjungi kerabatnya yang sakit karena mengikuti aturan pemerintah. Dengan iktikad baik saya tidak bisa mengatakan kepada mereka bahwa mereka semua salah dan seorang penasihat senior untuk pemerintah benar," ujar Ross via akun Twitternya, Selasa (26/5/2020).
![]() |
Pengunduran diri Ross tentu menambah tekanan kepada Cummings. Sang penasihat telah mengadakan konferensi pers, kemarin. Ia membenarkan telah melakukan perjalanan sejauh 425 kilometer dari London ke Durham di timur laut Inggris selama puncak krisis Covid-19.
Tidak lama setelah Ross mengundurkan diri, jumlah anggota parlemen dari Partai Konservatif yang meminta Cummings mengundurkan diri terus bertambah. Terbaru, anggota parlemen dari West Worcestershire Harriet Baldwin mendesak Cummings resign.
Di sisi lain, kantor PM Inggris menyesalkan keputusan Ross.
Selain pemerintah, sejumlah pihak juga membela Cummings, termasuk Chancellor of the Duchy of Lancaster Michael Gove. Menurut dia, Cummings telah bertindak wajar dalam perjalanan dari London ke Durham. Kemudian, Cummings dan keluarga juga ke salah titik terindah di sana, Kastil Bernard, untuk menguji penglihatannya.
"Yang jelas dia tidak melanggar hukum, dia tidak melanggar aturan, dia berusaha melindungi keluarganya dan dia juga berusaha memastikan risiko infeksi dari keluarganya benar-benar diminimalkan," ujar Gove kepada BBC.
Cummings sejauh ini menolak desakan mundur. Ia merasa tidak ada yang salah dengan tindakannya lantaran sudah bertindak "secara wajar dan sah". Pun PM Inggris yang menyebut tindakan Cummings "masuk akal".
Seperti dilansir Worldometers, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Inggris mencapai 261.184. Dari jumlah itu, sebanyak 36.914 meninggal.
(miq/miq) Next Article Tersandung 'Partygate', PM Inggris Hadapi Mosi Tidak Percaya
Most Popular