Internasional

Kasus COVID-19 Turun, Gereja Nativity di Bethlehem Buka Lagi

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
26 May 2020 17:17
An altar boy holds a cross before the Christmas Eve mass at the Notre Dame de Kinshasa cathedral in Kinshasa, Democratic Republic of Congo, December 24, 2018. REUTERS/Baz Ratner
Foto: Seorang anak lelaki altar memegang salib sebelum misa Malam Natal di katedral Notre Dame de Kinshasa di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, 24 Desember 2018. REUTERS / Baz Ratner

Jakarta, CNBC Indonesia - Church of the Nativity yang terletak di kota Bethlehem, Palestina, kembali dibuka untuk para jemaat dan turis pada Selasa (26/5/2020). Pembukaan itu dilakukan setelah Gereja Kelahiran Yesus tersebut ditutup selama sekitar dua bulan terakhir akibat merebaknya wabah virus corona (COVID-19).

Pembukaan gereja juga dilakukan di saat otoritas Palestina melonggarkan pembatasan di Tepi Barat yang diduduki.

"Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus memberi harapan kepada orang-orang lebih dari 2.000 tahun yang lalu, dan saya pikir, membuka gereja hari ini akan memberikan harapan kepada seluruh dunia bahwa semoga pandemi ini akan berakhir - tidak hanya di Palestina tetapi di seluruh dunia," kata Menteri Pariwisata Palestina Rula Ma'ayah kepada Reuters.



Menurut Channel News Asia, gereja itu pertama kali ditutup pada 5 Mei. Pembukaan ini sendiri dilakukan tetap dengan menerapkan beberapa batasan, seperti membatasi akses ke hanya 50 orang sekali masuk dan dengan memastikan mereka bebas demam dan memakai masker.

Pembukaan gereja dilakukan setelah sebelumnya pada Senin Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan masjid, gereja dan bisnis akan dibuka kembali dengan alasan bahwa penyebaran COVID-19 di wilayah itu mulai melambat.

Pembukaan kembali rumah ibadah, toko-toko dan pabrik di Bethlehem juga dilakukan bertepatan dengan hari terakhir libur perayaan Idul Fitri. Bethlehem merupakan salah satu daerah di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana Palestina menjalankan pemerintahan sendiri.



"Hari ini adalah Idul Fitri besar untuk Bethlehem dan untuk orang yang beriman," kata Uskup Theophylactos, kepala Gereja Ortodoks Yunani di Bethlehem.

Selain gereja, umat Muslim di wilayah itu juga kemungkinan akan dibolehkan kembali menjalankan ibadah sholat di masjid al-Aqsha di Yerusalem, akhir pekan ini setelah mendapat larangan untuk melakukannya selam dua bulan ini, menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan pekan lalu oleh pejabat Wakaf keagamaan Palestina.

Menurut Worldometers, Palestina saat ini memiliki 423 kasus corona, di mana ada 3 kematian dan 357 orang sembuh. Sementara Israel memiliki 16.743 kasus dengan 281 kematian dan 14.362 pasien sembuh.

[Gambas:Video CNBC]


(res) Next Article Skenario Trump-Israel untuk Palestina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular