Kematian Akibat Corona di AS Semakin Dekati 100 Ribu Orang

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
24 May 2020 08:30
Coffins are lined up on the floor of the San Giuseppe church in Seriate, Italy, one of the regions worst hit by coronavirus, near Bergamo, waiting to be taken to a crematory, Thursday, March 26, 2020. (AP Photo/Antonio Calanni)
Foto: Pemakaman Pasien Corona di Italia (AP Photo/Antonio Calanni)
Jakarta, CNBC Indonesia- Pandemi COVID-19 telah menginfeksi 213 negara dan teritori di seluruh dunia, dan Amerika Serikat (AS) sebagai epicentrum dengan jumlah total kasus 1,67 juta. Bahkan angka kematian akibat virus corona semakin mendekati 100.000 atau mencapai 98.683 korban jiwa.

Berdasarkan data Worldometer, angka kematian di negeri paman sam tersebut bertambah 1.036 korban jiwa dalam satu hari. Angka kematian tertinggi tercatat berada di New York sebanyak 29.112 korban jiwa dan total kasus posotif 369.656. Selanjutnya, New Jersey dengan 11.083 korban jiwa dan total kasus 153.104 kasus positif.

Meski menjadi epicentrum corona di dunia Presiden AS Donald Trump mendesak pemerintah negara bagian untuk segera melonggarkan aturan pembatasan, yang sudah diterapkan beberapa bulan terakhir untuk membendung penyebaran COVID-19.

Hal itu dikarenakan pembatasan telah memberi dampak buruk pada ekonomi, di mana salah satunya membuat angka pengangguran meningkat tajam. Trump juga memperingatkan bahwa perpanjangan pembatasan bisa berarti kehancuran bagi AS.


"Kita telah melakukan hal yang benar tetapi kita sekarang ingin meninggalkannya [penutupan] .... Anda akan menghancurkan negara jika Anda tidak melakukannya," katanya kepada para pemimpin Afrika-Amerika di Michigan, sebagaimana dilaporkan AFP, Jumat (22/5/2020).

Menurut CNBC International pada Kamis, akibat COVID-19, angka klaim asuransi pengangguran di AS mencapai 2,44 juta minggu lalu. Sementara jika dihitung untuk kurun waktu sembilan minggu atau sejak AS menerapkan pembatasan, maka angka klaim asuransi pengangguran telah menyentuh sekitar 38,6 juta pekerja.

Rekor tertinggi klaim pengangguran di AS dalam seminggu tercatat pada akhir Maret, di mana angkanya mencapai 6,9 juta.



[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular