
Naik 95 Ribu Sehari, Kasus Corona Dunia Hampir Tembus 5 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah kasus virus corona (COVID-19) yang telah dikonfirmasi di seluruh dunia saat ini mencapai hampir lima juta kasus sejak virus mematikan itu pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember.
Menurut data Worldometers, angkanya telah mencapai 4.985.825 kasus per Rabu (20/5/2020) pukul 08:30 WIB. Itu berarti ada penambahan sebanyak 95.145 kasus dalam 24 jam terakhir dari yang sebelumnya 4.890.680 kasus pada Selasa pukul 08:30 WIB.
Dari total kasus hari ini, sebanyak 324.889 orang telah meninggal dunia dan sembuh mencapai 1.958.441 orang. Sementara itu, jumlah kasus aktif ada sebanyak 2.702.495 kasus. Di mana 2.657.069 (98%) di antaranya sakit dalam kondisi ringan dan 45.426 (2%) dalam kondisi serius atau kritis.
Dari seluruh kasus yang ada di dunia, sekitar sepertiga kasus berpusat di Amerika Serikat (AS). Negara yang dipimpin Presiden Donald Trump itu memiliki 1.570.583 kasus dengan 93.533 kematian dan 361.180 sembuh.
Meski menjadi negara dengan kasus terbanyak, namun penambahan jumlah kasus infeksi baru di AS telah melandai. Atas dasar ini, berbagai negara bagian AS telah mulai melonggarkan pembatasan yang sebelumnya diterapkan untuk mengekang penyebaran wabah.
Pada hari Rabu ini, semua (50) negara bagian AS akan mulai mengangkat pembatasan, lapor The Washington Post. Pengangkatan pembatasan itu tetap dilakukan meski banyak pejabat kesehatan dan politisi yang menyuarakan kekhawatiran akan terjadinya lonjakan infeksi baru atau gelombang kedua wabah, karena meningkatnya aktivitas warga.
Bersama dengan AS, berikut lima negara dengan total kasus corona terbanyak di dunia saat ini:
1. Amerika Serikat: 1.570.583 kasus, 93.533 meninggal dunia, 361.180 sembuh
2. Rusia: 299.941 kasus, 2.837 meninggal dunia, 76.130 sembuh
3. Spanyol: 278.803 kasus, 27.778 meninggal dunia, 196.958 sembuh
4. Brasil: 271.885 kasus, 17.983 meninggal dunia, 106.794 sembuh
5. Inggris: 248.818 kasus, 35.341 meninggal dunia, tidak ada data pasien sembuh
(res/res) Next Article Ekonom: Sektor Pertanian China Akan Terdampak Virus Corona
