
Ada 392 Ribu Korban PHK Jadi Peserta Program Prakerja
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
19 May 2020 17:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja mengatakan sampai saat ini, ada 392.338 penerima program kartu prakerja yang merupakan karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena adanya wabah covid-19.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, dari gelombang 1-3 penerima program kartu prakerja, sebanyak 61% di antaranya adalah laki-laki dan 39% adalah perempuan.
Lebih lanjut, Denni merinci dari pada gelombang 1 sebanyak 2 juta orang mendaftar dan hanya 168.111 peserta yang keterima. Yang diantara peserta yang keterima terdapat 161.512 peserta yang merupakan korban PHK.
Kemudian pada gelombang 2 ada 1,4 juta yang mendaftar dan peserta yang keterima berjumlah 288.154 orang. Beberapa di antaranya merupakan peserta karena terkena korban PHK sebanyak 132.642 peserta.
Adapun pada gelombang 3 terdapat 1,5 juta yang mendaftar dan sebanyak 224.657 peserta yang keterima. Beberapa di antaranya merupakan peserta karena terkena korban PHK sebanyak 98.184 peserta.
"Dari jumlah ini sebagian adalah yang diusulkan oleh Kemnaker [Kementerian Ketenagakerjaan], karena itu kami menggunakan accuration. Sehingga ini saya tekankan, perlu adanya toleransi, tidak perlu selfish [egois] kalau misalnya kita bukan terdampak, ya jangan mendaftar sekarang. Kita dahulukan saudara yang terdampak untuk bisa menerima manfaat," jelas Denni dalam sebuah diskusi online yang dilakukan Indef, Selasa (19/5/2020).
Hasil survei lain yang sudah dilakukan oleh PMO, terdapat 90% peserta yang menggunakan insentif sebesar Rp 600 ribu pada bulan pertamanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti untuk membeli makan, biaya transportasi dan kebutuhan lainnya.
Kemudian ada sebanyak 25% digunakan peserta penerima manfaat prakerja sebagai modal usaha karena sudah banyak yang memulai dagang makanan seperti kue, puding, dan lain-lain. Ada juga yang menggunakan uang insentifnya untuk menabung, yakni sebanyak 23%. Sementara ada pula 16% yang digunakan untuk membayar cicilan kredit atau membayar utang.
"Survei ini merupakan pilihan-pilihan yang mereka bisa pilih lebih dari satu [opsi di dalam survei]," jelas Denni.
Deni mengatakan, sampai saat ini sudah ada 300 ribu orang yang telah mendapatkan insentif Rp 600 ribu pasca pelatihan di program kartu prakerja. Sehingga total anggaran yang telah digelontorkan untuk insentif kepada peserta program prakerja adalah sebesar Rp 180 miliar.
Adapun total peserta prakerja dari gelombang 1-3 sudah berjumlah 680.922 peserta.
(dru) Next Article BPK: Rp 289 M Bantuan Kartu Prakerja Salah Sasaran
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, dari gelombang 1-3 penerima program kartu prakerja, sebanyak 61% di antaranya adalah laki-laki dan 39% adalah perempuan.
Lebih lanjut, Denni merinci dari pada gelombang 1 sebanyak 2 juta orang mendaftar dan hanya 168.111 peserta yang keterima. Yang diantara peserta yang keterima terdapat 161.512 peserta yang merupakan korban PHK.
Adapun pada gelombang 3 terdapat 1,5 juta yang mendaftar dan sebanyak 224.657 peserta yang keterima. Beberapa di antaranya merupakan peserta karena terkena korban PHK sebanyak 98.184 peserta.
"Dari jumlah ini sebagian adalah yang diusulkan oleh Kemnaker [Kementerian Ketenagakerjaan], karena itu kami menggunakan accuration. Sehingga ini saya tekankan, perlu adanya toleransi, tidak perlu selfish [egois] kalau misalnya kita bukan terdampak, ya jangan mendaftar sekarang. Kita dahulukan saudara yang terdampak untuk bisa menerima manfaat," jelas Denni dalam sebuah diskusi online yang dilakukan Indef, Selasa (19/5/2020).
Hasil survei lain yang sudah dilakukan oleh PMO, terdapat 90% peserta yang menggunakan insentif sebesar Rp 600 ribu pada bulan pertamanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti untuk membeli makan, biaya transportasi dan kebutuhan lainnya.
Kemudian ada sebanyak 25% digunakan peserta penerima manfaat prakerja sebagai modal usaha karena sudah banyak yang memulai dagang makanan seperti kue, puding, dan lain-lain. Ada juga yang menggunakan uang insentifnya untuk menabung, yakni sebanyak 23%. Sementara ada pula 16% yang digunakan untuk membayar cicilan kredit atau membayar utang.
"Survei ini merupakan pilihan-pilihan yang mereka bisa pilih lebih dari satu [opsi di dalam survei]," jelas Denni.
Deni mengatakan, sampai saat ini sudah ada 300 ribu orang yang telah mendapatkan insentif Rp 600 ribu pasca pelatihan di program kartu prakerja. Sehingga total anggaran yang telah digelontorkan untuk insentif kepada peserta program prakerja adalah sebesar Rp 180 miliar.
Adapun total peserta prakerja dari gelombang 1-3 sudah berjumlah 680.922 peserta.
(dru) Next Article BPK: Rp 289 M Bantuan Kartu Prakerja Salah Sasaran
Most Popular