
Duterte Perpanjang Lockdown di Manila Sampai Akhir Mei

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, telah memperpanjang lockdown di Metro Manila dan dua pusat kota lainnya hingga akhir Mei.
Perpanjangan aturan untuk menekan penyebaran wabah virus corona baru penyebab Covid-19 itu tetap dilakukan meskipun dampaknya sejauh ini telah menyebabkan banyak orang di Filipina kehilangan pekerjaan dan ekonominya lumpuh.
"Akan ada area yang akan tetap terkunci ... Kita harus melakukan ini secara bertahap, atau berisiko jatuh. Kita tidak mampu menghadapi gelombang kedua atau ketiga ... karena kita tidak mengikuti aturan," kata Duterte, Selasa (12/5/2020).
"COVID-19 sangat mematikan. Jangan bertaruh dengan hidupmu ... Itu bisa menjadi apa saja. Anda bisa berakhir di pemakaman atau tidur di rumah saja.
"Anda tidak harus mati. Cukup ikuti perintah pemerintah, dan Anda akan hidup," katanya memperingatkan, sebagaimana dilaporkan Strait Times.
Metro Manila merupakan wilayah ibu kota yang mencakup 16 kota dan merupakan rumah bagi lebih dari 13 juta orang.
Sebelumnya, juru bicara Duterte, Harry Roque mengatakan kepada wartawan bahwa Metro Manila akan tetap dikunci selama 15 hari lagi.
Dengan perpanjangan 15 hari ini, berarti waktu lockdown di wilayah ini akan sama dengan Wuhan, kota di China tempat virus corona pertama kali ditemukan.
Selain Metro Manila, Kota Cebu di Filipina tengah dan provinsi Laguna di selatan Manila, juga masih akan dikunci hingga setidaknya akhir Mei.
Ketiga area ini mencakup hampir 9.000 dari lebih dari 11.000 kasus infeksi COVID-19 yang tercatat di seluruh Filipina.
Pembatasan penguncian baru akan dilonggarkan untuk wilayah Filipina lainnya setelah 15 Mei.
Menurut Worldometers, saat ini ada 11.350 kasus corona di Filipina, di mana 751 orang meninggal dunia dan 2.106 sembuh.
(res/miq) Next Article Duterte Ancam Tembak Mati Pelanggar Aturan Lockdown Filipina
