
Kabar Baik dari Sumbar: PSBB Tekan Sebaran Covid-19!
Ratu Rina Windarty, CNBC Indonesia
12 May 2020 14:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dalam rapat itu, Irwan mengungkapkan efek positif PSBB terhadap penurunan kasus konfirmasi positif hingga pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
Berbicara dalam keterangan pers usai rapat, Irwan menjelaskan sampai dengan Senin (11/5/2020), jumlah kasus konfirmasi positif di Sumbar mencapai 299 orang. Mayoritas kasus berasal dari luar Sumbar atau imported case.
"Sejak 22 April mulai PSBB di Sumbar, tidak ada lagi yang impor dari Sumbar. Dari 299 diawali impor jumlahnya 40. Jadi PSBB, lalu larangan mudik, dianggap cukup efektif dalam artian tidak muncul impor dari luar Sumbar, dari 299 tidak muncul klaster baru setelah 22 April," kata Irwan.
"Dari kajian dinas kesehatan kota/kabupaten dan dikuatkan hasil lab Unand menyebutkan dari 299 itu, tidak ada kasus baru penambahan. Tapi yang sebelum 22 April dengan klaster yang muncul sebelumnya dan itu trasmisi lokal," lanjutnya.
Irwan pun menuturkan jumlah PDP menurun selepas PSBB. Penurunannya dari kisaran 12% menjadi 4% selepas PSBB diterapkan.
Irwan menambahkan, Pemprov Sumbar juga melakukan sederet arahan Presiden Joko Widodo. Mulai dari pengetesan terhadap ODP dan OTG, tracing masif bersama pemerintah kabupaten/kota hingga isolasi kepada mereka yang terpapar di tempat karantina.

"Insya Allah Sumbar pelandaian cepat dan kita punya metode pool test. Kalau mau melonggarkan PSBB dengan metode ini dilakukan dengan gabungan statistik survei kita tahu mana yang akan kita bebaskan, sudah kita rilis dan mudah-mudahan bisa mendukung kebijakan kepala daerah untuk metode ke depan," kata Irwan.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Berbicara dalam keterangan pers usai rapat, Irwan menjelaskan sampai dengan Senin (11/5/2020), jumlah kasus konfirmasi positif di Sumbar mencapai 299 orang. Mayoritas kasus berasal dari luar Sumbar atau imported case.
"Sejak 22 April mulai PSBB di Sumbar, tidak ada lagi yang impor dari Sumbar. Dari 299 diawali impor jumlahnya 40. Jadi PSBB, lalu larangan mudik, dianggap cukup efektif dalam artian tidak muncul impor dari luar Sumbar, dari 299 tidak muncul klaster baru setelah 22 April," kata Irwan.
Irwan pun menuturkan jumlah PDP menurun selepas PSBB. Penurunannya dari kisaran 12% menjadi 4% selepas PSBB diterapkan.
Irwan menambahkan, Pemprov Sumbar juga melakukan sederet arahan Presiden Joko Widodo. Mulai dari pengetesan terhadap ODP dan OTG, tracing masif bersama pemerintah kabupaten/kota hingga isolasi kepada mereka yang terpapar di tempat karantina.

"Insya Allah Sumbar pelandaian cepat dan kita punya metode pool test. Kalau mau melonggarkan PSBB dengan metode ini dilakukan dengan gabungan statistik survei kita tahu mana yang akan kita bebaskan, sudah kita rilis dan mudah-mudahan bisa mendukung kebijakan kepala daerah untuk metode ke depan," kata Irwan.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular