
Berbagai Kajian Sebut COVID-19 Mereda di Juni, Asalkan...
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
08 May 2020 16:57

Jakarta, CNBC Indonesia- Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto menyatakan berbagai kajian dari perguruan tinggi memproyeksikan pandemi virus corona bisa mereda pada Juni-Juli 2020. Menurutnya kajian tersebut bisa terjadi asalkan masyarakat disiplin dalam menjalankan anjuran pemerintah dalam menghadapi pandemi ini.
"Optimisme kita meredakan COVID-19 pada Juni-Juli adalah tantangan bersama. Kuncinya kita semua patuh tetap tinggal di rumah, menggunakan masker. Mana kala secara perhitungan matematika pandemi ini mereda Juni-Juli kuncinya adalah kita," Yurianto, Jumat (08/05/2020).
Dia juga menekankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan senjata untuk memutus rantai penularan COVID-19. Untuk itu dia mengharapkan masyarakat bisa disiplin dan konsisten mengikuti aturan yang ada. Hal ini harus bersama dilakukan agar pada Juni-Juli 2020 kasus positif bisa semakin dikendalikan.
Sebelumnya Yurianto mengatakan jika COVID-19 bisa mereda pada Juni-Juli, maka diharapkan pada Agustus kehidupan masyarakat bisa kembali normal.
"Kuncinya cuma kepatuhan, ini semua harus dikerjakan bersama sehingga Agustus kita berharap sudah bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik dan normal baru dengan berdisiplin," kata Yurianto.
Yurianto juga mengingatkan agar semua orang harus berperang dalam memutus rantai penyebaran virus corona. Caranya dengan selalu memakai masker ketika keluar rumah serta cuci tangan dengan air mengalir dan sabun minimal 20 detik.
Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap berada di rumah selama wabah virus corona belum terkendali.
"Untuk itu tetap di rumah, karena ini menjadi salah satu kesuksesan untuk memutus rantai penularan," ujar Yurianto.
Hingga Jumat, pukul 12:00 WIB tercatat kasus positif menjadi 13.112 setelah ada penambahan sebanyak 336 orang. Meski demikian jumlah pasien yang sembuh pun semakin bertambah 113 dalam satu hari, sehingga totalnya 2.494 orang. Sedangkan jumlah kasus meninggal yang disebabkan COVID-19 bertambah menjadi 943 setelah ada penambahan sebanyak 13 orang.
DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 745, disusul Sulawesi Selatan 251, Jawa Timur sebanyak 215, Bali 195, Jawa Barat 184, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 2.494 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
(dob/dob) Next Article Kasus Covid-19 di RI Bertambah 802 Hari ini, DKI Terbanyak!
"Optimisme kita meredakan COVID-19 pada Juni-Juli adalah tantangan bersama. Kuncinya kita semua patuh tetap tinggal di rumah, menggunakan masker. Mana kala secara perhitungan matematika pandemi ini mereda Juni-Juli kuncinya adalah kita," Yurianto, Jumat (08/05/2020).
Dia juga menekankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan senjata untuk memutus rantai penularan COVID-19. Untuk itu dia mengharapkan masyarakat bisa disiplin dan konsisten mengikuti aturan yang ada. Hal ini harus bersama dilakukan agar pada Juni-Juli 2020 kasus positif bisa semakin dikendalikan.
"Kuncinya cuma kepatuhan, ini semua harus dikerjakan bersama sehingga Agustus kita berharap sudah bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik dan normal baru dengan berdisiplin," kata Yurianto.
Yurianto juga mengingatkan agar semua orang harus berperang dalam memutus rantai penyebaran virus corona. Caranya dengan selalu memakai masker ketika keluar rumah serta cuci tangan dengan air mengalir dan sabun minimal 20 detik.
Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap berada di rumah selama wabah virus corona belum terkendali.
"Untuk itu tetap di rumah, karena ini menjadi salah satu kesuksesan untuk memutus rantai penularan," ujar Yurianto.
Hingga Jumat, pukul 12:00 WIB tercatat kasus positif menjadi 13.112 setelah ada penambahan sebanyak 336 orang. Meski demikian jumlah pasien yang sembuh pun semakin bertambah 113 dalam satu hari, sehingga totalnya 2.494 orang. Sedangkan jumlah kasus meninggal yang disebabkan COVID-19 bertambah menjadi 943 setelah ada penambahan sebanyak 13 orang.
DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 745, disusul Sulawesi Selatan 251, Jawa Timur sebanyak 215, Bali 195, Jawa Barat 184, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 2.494 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
(dob/dob) Next Article Kasus Covid-19 di RI Bertambah 802 Hari ini, DKI Terbanyak!
Most Popular