
Internasional
Lupakan Sebentar AS-China, Korut-Korsel Sedang Panas-panasnya
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 May 2020 15:10

Jakarta, CNBC Indonesia - PihakĀ Korea Utara mengecam latihan militer yang dilakukanĀ Korea Selatan belum lama ini. Perwakilan militer Korut mengatakan bahwa latihan militer Korsel adalah provokasi besar yang menuntut reaksi, sebagaimana diberitakan KCNA.
Mengutip latihan militer oleh Komando Tempur Udara Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF), Korut mengatakan latihan tersebut melanggar perjanjian antar-Korea yang bertujuan mengurangi ketegangan militer.
"Semuanya sekarang akan kembali ke titik awal sebelum pertemuan puncak utara-selatan pada 2018," kata pernyataan itu, dikutip dari The Straits Time, Jumat (8/5/2020).
Pada Minggu, Korsel mengatakan pasukan Korut menembakkan beberapa tembakan ke arah pos penjagaan negeri K-pop di Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua negara. Pasukan Korsel merespon dengan menembakkan tembakan peringatan, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan.
AS pun turut berkomentar soal ini. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan, tembakan yang Korut kemungkinan "tidak disengaja".
Di sisi lain, menurut pemberitaan KCNA, Pemimpin Kim Jong Un mengirim pesan verbal kepada presiden China Xi Jinping atas keberhasilan negara tirai bambu dalam menangani virus corona.
"Kim Jong Un dalam pesannya menyampaikan salam hangatnya kepada Xi Jinping dan memberi selamat kepadanya, sangat menghargai bahwa dia mengambil peluang kemenangan dalam perang melawan epidemi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata KCNA.
Kim berharap kesehatan Xi baik dan laporan KCNA mengatakan hubungan antara Pyongyang dan Beijing "terkonsolidasi dengan kuat". Korea Utara mengatakan tidak memiliki kasus corona, namun sudah menutup perbatasannya dengan China dan memperkuat karantina pada pengiriman yang masuk.
(sef/sef) Next Article Jauh Lampaui Imajinasi, Ini Ancaman Baru Korut ke Korsel
Mengutip latihan militer oleh Komando Tempur Udara Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF), Korut mengatakan latihan tersebut melanggar perjanjian antar-Korea yang bertujuan mengurangi ketegangan militer.
Pada Minggu, Korsel mengatakan pasukan Korut menembakkan beberapa tembakan ke arah pos penjagaan negeri K-pop di Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua negara. Pasukan Korsel merespon dengan menembakkan tembakan peringatan, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan.
AS pun turut berkomentar soal ini. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan, tembakan yang Korut kemungkinan "tidak disengaja".
Di sisi lain, menurut pemberitaan KCNA, Pemimpin Kim Jong Un mengirim pesan verbal kepada presiden China Xi Jinping atas keberhasilan negara tirai bambu dalam menangani virus corona.
"Kim Jong Un dalam pesannya menyampaikan salam hangatnya kepada Xi Jinping dan memberi selamat kepadanya, sangat menghargai bahwa dia mengambil peluang kemenangan dalam perang melawan epidemi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata KCNA.
Kim berharap kesehatan Xi baik dan laporan KCNA mengatakan hubungan antara Pyongyang dan Beijing "terkonsolidasi dengan kuat". Korea Utara mengatakan tidak memiliki kasus corona, namun sudah menutup perbatasannya dengan China dan memperkuat karantina pada pengiriman yang masuk.
(sef/sef) Next Article Jauh Lampaui Imajinasi, Ini Ancaman Baru Korut ke Korsel
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular