Kota Tegal Nihil Kasus Covid-19, Kok Bisa Ya?

Exist in Exist, CNBC Indonesia
08 May 2020 11:39
Ilustrasi Kota Tegal, Jawa Tengah. (Ist)
Foto: Ilustrasi Kota Tegal, Jawa Tengah. (Ist)
Tegal, CNBC Indonesia - Kota Tegal menjadi satu-satunya kota di Jawa Tengah yang tercatat nol kasus positif Covid-19, seiring dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 23 April lalu.

Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi, mengatakan di awal penerapan PSBB, banyak masyarakat yang protes dan masih melanggar protokol kesehatan. Setelah berjalan beberapa minggu, masyarakat mulai terbiasa dan hidup lebih disiplin.

"Awalnya pelanggaran masyarakat baik yang tidak pakai masker, berkerumun dan lainnya masih tinggi. Namun di minggu kedua PSBB, jumlahnya terus menurun dan masyarakat semakin tertib. Saat ini Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), grafiknya juga terus melandai," kata Jumadi seperti dikutip dari laman Pemprov Jateng, Jumat (8/5/2020).

Meski demikian, Jumadi tak menampik pihaknya masih menemui kendala lantaran banyaknya pemudik yang datang dari zona merah. Selain itu, aktivitas keagamaan di beberapa rumah ibadah masih terus berjalan.

"Kami akan terus berupaya agar penerapan PSBB ini bisa optimal," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi capaian dari penerapan PSBB di Kota Tegal, yang berhasil membuat kota ini terbebas dari Covid-19.

"Hari ini Kota Tegal yang positif Covid nol, jadi sebenarnya Kota Tegal bisa disebut kembali hijau. Memang awalnya banyak orang protes dan marah-marah, tapi sekarang kita mendapat hasil yang bagus. Tidak mudah untuk mempertahankan ini. Butuh disiplin dan bantuan masyarakat untuk bersama-sama sadar pentingnya melaksanakan aturan," katanya.

Untuk itu, Ganjar meminta Pemerintah Kota Tegal tidak terburu-buru merelaksasi PSBB yang diterapkan di wilayahnya.

"Saya ingatkan, Kota Tegal ini kiri kanannya dekat dengan daerah yang masih merah seperti Brebes, Kabupaten Tegal dan Pemalang. Dikhawatirkan ada interaksi antara masyarakat, sehingga ini harus dijaga dengan baik. Saya minta pada warga Tegal, tolong kalau tidak penting jangan keluar rumah, kalau terpaksa harus pakai masker dan tetap jaga jarak," kata Ganjar.



Klaster Gowa
Ganjar juga meminta kepada Pemkot Tegal membentuk tim khusus untuk mencari peserta ijtima ulama Gowa. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah munculnya wabah yang lebih luas dari klaster Gowa, seperti terjadi di Brebes, Wonosobo, Banjarnegara, dan Purbalingga.

"Saya minta dibuat tim khusus untuk mencari mereka-mereka yang kemarin mengikuti ijtima ulama di Gowa. Cari mereka ada di mana saja, karena sampai saat ini masih banyak yang belum melapor," katanya.

Dia juga meminta bantuan masyarakat untuk melaporkan diri jika pernah mengikuti acara tersebut.

"Ini kan membingungkan, piye ya kalau kayak gini mau selesai sampai kapan? Tolong teman-teman dari Gowa untuk melapor. Jangan takut, tidak akan kami marahi, justru akan kami bantu treatment agar kalau positif tidak menulari keluarga atau lainnya. Dengan melapor saja, itu sudah sangat membantu kami," pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]






(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular