Jokowi Ingin Hidup 'Berdamai' dengan Covid-19, Maksudnya Apa?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
08 May 2020 09:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kepada seluruh masyarakat agar bisa 'berdamai' dengan wabah Covid-19 selama vaksin penyakit tersebut belum ditemukan.
Jokowi mengutarakan bahwa masih ada kemungkinan kasus Covid-19 di Indonesia bergerak fluktuatif. Maka dari itu, sebelum vaksin ditemukan masyarakat pun harus benar-benar bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada.
"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi, atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya. Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus berdamai dengan Covid untuk beberapa waktu ke depan," kata Jokowi.
Lantas, apa sih sebenarnya yang dimaksud Jokowi?
"Artinya kita jangan kita menyerah. Hidup berdamai itu penyesuaian baru dalam kehidupan, yang disebut The New Normal tatanan kehidupan baru," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Jumat (8/5/2020).
Bey mengemukakan keberadaan Covid-19 selama ini memang telah mengubah gaya hidup manusia. Namun, bukan berarti keberadaan virus tersebut justru membuat masyarakat tidak produktif.
"Covid memang belum ada anti virusnya, tapi kita bisa mencegah tertular Covid. Artinya, jangan kita menyerah," katanya.
(tas/tas) Next Article Top Pak Jokowi! 5.000 Insan Pers Divaksinasi Akhir Bulan Ini
Jokowi mengutarakan bahwa masih ada kemungkinan kasus Covid-19 di Indonesia bergerak fluktuatif. Maka dari itu, sebelum vaksin ditemukan masyarakat pun harus benar-benar bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada.
"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi, atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya. Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus berdamai dengan Covid untuk beberapa waktu ke depan," kata Jokowi.
Lantas, apa sih sebenarnya yang dimaksud Jokowi?
"Artinya kita jangan kita menyerah. Hidup berdamai itu penyesuaian baru dalam kehidupan, yang disebut The New Normal tatanan kehidupan baru," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Jumat (8/5/2020).
Bey mengemukakan keberadaan Covid-19 selama ini memang telah mengubah gaya hidup manusia. Namun, bukan berarti keberadaan virus tersebut justru membuat masyarakat tidak produktif.
"Covid memang belum ada anti virusnya, tapi kita bisa mencegah tertular Covid. Artinya, jangan kita menyerah," katanya.
(tas/tas) Next Article Top Pak Jokowi! 5.000 Insan Pers Divaksinasi Akhir Bulan Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular