
Internasional
Mengenal Lab Wuhan yang Disebut Donald Trump Asal Mula Corona
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 May 2020 16:46

Apakah virus lepas akibat adanya kebocoran lab?
Lembaga itu mengatakan telah menerima sampel virus yang tidak diketahui pada 30 Desember, menentukan urutan genom virus pada 2 Januari dan menyerahkan informasi tentang patogen ke WHO pada 11 Januari.
Shi Zhengli, salah satu pakar terkemuka China pada coronavirus kelelawar dan wakil direktur lab P4 Wuhan, mengatakan dia akan "bertaruh dengan hidupnya bahwa (coronavirus baru) tidak ada hubungannya dengan lab", menurut media pemerintah China.
Dan dalam sebuah wawancara dengan Scientific American, Shi menyatakan urutan genom SARS-CoV-2 tidak cocok dengan virus korona kelelawar mana pun yang sebelumnya dikumpulkan dan dipelajari oleh laboratoriumnya.
Apa yang diketahui para ilmuwan mengenai virus ini?
Sejauh ini para peneliti mencatat tidak ada bukti bahwa virus tersebar lewat kecelakaan lab, ataupun berasal dari pasar hewan eksotis di Wuhan.
Sebuah studi oleh sekelompok ilmuwan China yang diterbitkan dalam The Lancet pada Januari lalu menemukan bahwa pasien COVID-19 pertama tidak memiliki koneksi ke pasar, termasuk juga 13 dari 41 kasus pertama yang dikonfirmasi.
Profesor Leo Poon dari The University of Hong Kong mengatakan konsensus komunitas ilmiah adalah bahwa virus itu bukan buatan manusia. "Kita perlu melihat asal usul virus ini. Penting karena, dari sudut pandang kesehatan masyarakat, kami ingin tahu bagaimana itu terjadi, dan (jika kami bisa) belajar dari ini," katanya.
David Heymann, profesor epidemiologi penyakit menular di London School of Hygiene and Tropical Medicine, menambahkan: "Kami memiliki hipotesis bahwa itu berasal dari pasar hewan hidup, dan saya belum melihat ada yang memberikan bukti yang menunjukkan sebaliknya."
Sejauh ini, virus corona telah menjangkit 212 negara dan teritorial, dengan dengan 3.730.024 kasus terjangkit, 258.395 kasus kematian, dan 1.245.729 kasus berhasil sembuh per Rabu (6/5/2020) menurut data dari Worldometers. (sef/sef)
Lembaga itu mengatakan telah menerima sampel virus yang tidak diketahui pada 30 Desember, menentukan urutan genom virus pada 2 Januari dan menyerahkan informasi tentang patogen ke WHO pada 11 Januari.
Shi Zhengli, salah satu pakar terkemuka China pada coronavirus kelelawar dan wakil direktur lab P4 Wuhan, mengatakan dia akan "bertaruh dengan hidupnya bahwa (coronavirus baru) tidak ada hubungannya dengan lab", menurut media pemerintah China.
Dan dalam sebuah wawancara dengan Scientific American, Shi menyatakan urutan genom SARS-CoV-2 tidak cocok dengan virus korona kelelawar mana pun yang sebelumnya dikumpulkan dan dipelajari oleh laboratoriumnya.
Sejauh ini para peneliti mencatat tidak ada bukti bahwa virus tersebar lewat kecelakaan lab, ataupun berasal dari pasar hewan eksotis di Wuhan.
Sebuah studi oleh sekelompok ilmuwan China yang diterbitkan dalam The Lancet pada Januari lalu menemukan bahwa pasien COVID-19 pertama tidak memiliki koneksi ke pasar, termasuk juga 13 dari 41 kasus pertama yang dikonfirmasi.
Profesor Leo Poon dari The University of Hong Kong mengatakan konsensus komunitas ilmiah adalah bahwa virus itu bukan buatan manusia. "Kita perlu melihat asal usul virus ini. Penting karena, dari sudut pandang kesehatan masyarakat, kami ingin tahu bagaimana itu terjadi, dan (jika kami bisa) belajar dari ini," katanya.
David Heymann, profesor epidemiologi penyakit menular di London School of Hygiene and Tropical Medicine, menambahkan: "Kami memiliki hipotesis bahwa itu berasal dari pasar hewan hidup, dan saya belum melihat ada yang memberikan bukti yang menunjukkan sebaliknya."
Sejauh ini, virus corona telah menjangkit 212 negara dan teritorial, dengan dengan 3.730.024 kasus terjangkit, 258.395 kasus kematian, dan 1.245.729 kasus berhasil sembuh per Rabu (6/5/2020) menurut data dari Worldometers. (sef/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular