
Maaf Pak Jokowi, Ada Kendala Besar Menuju 10.000 Tes Covid-19
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 May 2020 14:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk melakukan tes Covid-19 secara masif di Tanah Air hingga 10.000 ribu spesimen. Sebagai tindak lanjut, Gugus Tugas telah mendatangkan prasarana yang dibutuhkan dalam mendukung pengujian tersebut.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Letnan Jenderal TNI, Doni Monardo, menjelaskan Gugus Tugas telah mendatangkan lebih dari 420.000 reagen PCR dan 500.000 unit viral transport medium (VTM) dan kit isolasi RNA. VTM merupakan sebuah media untuk membawa spesimen lendir hidung dan tenggorokan pasien yang telah menjalankan swab test.
"Dengan demikian, instruksi presiden untuk lakukan testing masif dengan memanfaatkan 59 laboratorium bisa kita lakukan lebih optimal," kata Doni dalam keterangan pers, Senin (4/5/2020).
Kendati demikian, Ia menyebut ada kendala dari sisi sumber daya manusia (SDM).
"SDM di setiap laboratorium belum optimal, masih terbatas tenaga personel. Gugus tugas telah minta bantuan PB IDI dan seluruh IDI wilayah untuk ikut membantu dan berikan dukungan sehingga upaya testing masif bisa dilakukan lebih optimal termasuk permintaan Wapres harus jemput bola dari seluruh gugus tugas daerah," ujar Doni.
Dalam sesi tanya jawab, Kepala BNPB itu menjelaskan, terkait PCR test, Presiden sejak dua pekan lalu meminta agar dilakukan 10 ribu tes spesimen. Akan tetapi, data riil menunjukkan jumlah tes baru berada di kisaran 6.000 hingga 7.000 spesimen.
"Kita lihat di lapangan, faktornya bukan reagennya yang sudah ratusan ribu jadi total sudah 1 juta reagen VTM dan kit ekstraksi RNA yang sudah ada, tetapi petugas lab kita jumlahnya terbatas," kata Doni.
"Sehari diharapkan bisa kerja 24 jam, namun hanya mampu 8 jam saja. Ini kalau ditingkatkan SDM lab dibantu IDI daerah, kita harapkan bisa 16 jam. Kalau sudah bisa 16 jam, bisa di atas 12 ribu. Karena reagen tersedia dan komponen untuk mendukung swab juga tersedia," lanjutnya.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Letnan Jenderal TNI, Doni Monardo, menjelaskan Gugus Tugas telah mendatangkan lebih dari 420.000 reagen PCR dan 500.000 unit viral transport medium (VTM) dan kit isolasi RNA. VTM merupakan sebuah media untuk membawa spesimen lendir hidung dan tenggorokan pasien yang telah menjalankan swab test.
"Dengan demikian, instruksi presiden untuk lakukan testing masif dengan memanfaatkan 59 laboratorium bisa kita lakukan lebih optimal," kata Doni dalam keterangan pers, Senin (4/5/2020).
"SDM di setiap laboratorium belum optimal, masih terbatas tenaga personel. Gugus tugas telah minta bantuan PB IDI dan seluruh IDI wilayah untuk ikut membantu dan berikan dukungan sehingga upaya testing masif bisa dilakukan lebih optimal termasuk permintaan Wapres harus jemput bola dari seluruh gugus tugas daerah," ujar Doni.
Dalam sesi tanya jawab, Kepala BNPB itu menjelaskan, terkait PCR test, Presiden sejak dua pekan lalu meminta agar dilakukan 10 ribu tes spesimen. Akan tetapi, data riil menunjukkan jumlah tes baru berada di kisaran 6.000 hingga 7.000 spesimen.
"Kita lihat di lapangan, faktornya bukan reagennya yang sudah ratusan ribu jadi total sudah 1 juta reagen VTM dan kit ekstraksi RNA yang sudah ada, tetapi petugas lab kita jumlahnya terbatas," kata Doni.
"Sehari diharapkan bisa kerja 24 jam, namun hanya mampu 8 jam saja. Ini kalau ditingkatkan SDM lab dibantu IDI daerah, kita harapkan bisa 16 jam. Kalau sudah bisa 16 jam, bisa di atas 12 ribu. Karena reagen tersedia dan komponen untuk mendukung swab juga tersedia," lanjutnya.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular