
Kasus Baru Covid-19 RI Melambat, Jokowi Minta Jangan Kendor!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 May 2020 13:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI, Doni Monardo, melaporkan hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu poin utama pembahasan berkaitan dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Dapat kami sampaikan bahwa telah terjadi perlambatan (penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19) di beberapa provinsi terkait dengan status PSBB," ujar Doni, Senin (4/5/2020).
Menurut dia, perlambatan itu jangan sampai membuat kewaspadaan berkurang. Demikian yang disampaikan Jokowi dalam rapat tersebut.
"Presiden meminta agar perlambatan ini tidak membuat kita semua menjadi kendor. Kita tetap harus patuh terhadap protokol kesehatan baik itu sosial distancing, physicial distancing, cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan segala hal yang berkaitan dengan upaya untuk mencegah kita tidak terpapar Covid-19," ujar Doni.
Ia pun mengingatkan kebiasaan menyentuh mata, hidung, dan mulut, tanpa cuci tangan harus dihindari. Pun menggunakan masker baik di tempat umum atau di dalam rumah ketika berada bersama keluarga.
Dalam sesi tanya jawab, Doni menambahkan, selain penurunan kasus positif Covid-19, ada peningkatan jumlah spesimen, ODP, dan PDP.
"Kita tunggu beberapa hari ke depan setelah lab ini bisa berfungsi optimal, dengan 10.000 lebih spesimen dan operasional 16 jam sehari, kita akan bisa tahu lebih pasti daerah mana saja yang menurun signifikan dan mana yang naik," kata Doni.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah merilis data terkait perkembangan Covid-19, Minggu (3/5/2020) sore. Dalam keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan jumlah kasus konfirmasi positif sebanyak 11.192 orang atau bertambah 349 dibandingkan satu hari sebelumnya.
Sedangkan jumlah pasien sembuh bertambah 211 orang menjadi 1.876 orang. Sementara jumlah pasien meninggal bertambah 14 orang menjadi 845 orang.
Sementara itu di DKI Jakarta, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, nampak perlambatan panambahan kasus positif selama tiga hari terakhir.
Terhitung sejak Sabtu, (2/5/2020) pukul 12.00 WIB hingga Minggu, (3/5/2020) pukul 12.00 WIB, penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 67 orang. Jumlah itu menurun dibandingkan dua hari sebelumnya yang masing-masing tercatat 72 orang dan 145 orang. Secara kumulatif kasus positif mencapai 4.463 orang.
Sementara itu, penambahan pasien sembuh hampir dua kali lipat dibandingkan penambahan pasien konfirmasi positif. Terhitung sejak Sabtu hingga Minggu, penambahan pasien sembuh sebanyak 120 orang.
Jumlah ini sedikit lebih rendah dibandingkan periode sehari sebelumnya, yaitu 135 orang. Secara kumulatif, jumlah pasien sembuh kini 632 orang. Sementara jumlah yang meninggal bertambah enam orang menjadi 398 orang.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membenarkan adanya penurunan pertambahan kasus positif. "Tetapi ini tidak boleh diartikan sebagai PSBB-nya kendor, harus kita lebih disiplin, harus kita lebih ketat, karena masih ditemukan kasus-kasus positif di masyarakat," kata Anies dilansir detik.com kemarin.
Lebih lanjut ia mengatakan adanya penurunan beberapa hari ini tidak bisa diartikan kasus sudah berakhir. Menurutnya, DKI Jakarta masih harus bertempur melawan Covid-19.
"Ini belum selesai. Jakarta belum merdeka dari Covid-19. Kita masih harus bertempur melawan Covid-19 karena kita belum merdeka dari Covid. Maka jangan kendur," kata Anies.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
"Dapat kami sampaikan bahwa telah terjadi perlambatan (penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19) di beberapa provinsi terkait dengan status PSBB," ujar Doni, Senin (4/5/2020).
Menurut dia, perlambatan itu jangan sampai membuat kewaspadaan berkurang. Demikian yang disampaikan Jokowi dalam rapat tersebut.
Ia pun mengingatkan kebiasaan menyentuh mata, hidung, dan mulut, tanpa cuci tangan harus dihindari. Pun menggunakan masker baik di tempat umum atau di dalam rumah ketika berada bersama keluarga.
Dalam sesi tanya jawab, Doni menambahkan, selain penurunan kasus positif Covid-19, ada peningkatan jumlah spesimen, ODP, dan PDP.
"Kita tunggu beberapa hari ke depan setelah lab ini bisa berfungsi optimal, dengan 10.000 lebih spesimen dan operasional 16 jam sehari, kita akan bisa tahu lebih pasti daerah mana saja yang menurun signifikan dan mana yang naik," kata Doni.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah merilis data terkait perkembangan Covid-19, Minggu (3/5/2020) sore. Dalam keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan jumlah kasus konfirmasi positif sebanyak 11.192 orang atau bertambah 349 dibandingkan satu hari sebelumnya.
Sedangkan jumlah pasien sembuh bertambah 211 orang menjadi 1.876 orang. Sementara jumlah pasien meninggal bertambah 14 orang menjadi 845 orang.
Sementara itu di DKI Jakarta, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, nampak perlambatan panambahan kasus positif selama tiga hari terakhir.
Terhitung sejak Sabtu, (2/5/2020) pukul 12.00 WIB hingga Minggu, (3/5/2020) pukul 12.00 WIB, penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 67 orang. Jumlah itu menurun dibandingkan dua hari sebelumnya yang masing-masing tercatat 72 orang dan 145 orang. Secara kumulatif kasus positif mencapai 4.463 orang.
Sementara itu, penambahan pasien sembuh hampir dua kali lipat dibandingkan penambahan pasien konfirmasi positif. Terhitung sejak Sabtu hingga Minggu, penambahan pasien sembuh sebanyak 120 orang.
Jumlah ini sedikit lebih rendah dibandingkan periode sehari sebelumnya, yaitu 135 orang. Secara kumulatif, jumlah pasien sembuh kini 632 orang. Sementara jumlah yang meninggal bertambah enam orang menjadi 398 orang.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membenarkan adanya penurunan pertambahan kasus positif. "Tetapi ini tidak boleh diartikan sebagai PSBB-nya kendor, harus kita lebih disiplin, harus kita lebih ketat, karena masih ditemukan kasus-kasus positif di masyarakat," kata Anies dilansir detik.com kemarin.
Lebih lanjut ia mengatakan adanya penurunan beberapa hari ini tidak bisa diartikan kasus sudah berakhir. Menurutnya, DKI Jakarta masih harus bertempur melawan Covid-19.
"Ini belum selesai. Jakarta belum merdeka dari Covid-19. Kita masih harus bertempur melawan Covid-19 karena kita belum merdeka dari Covid. Maka jangan kendur," kata Anies.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular