
Luhut Pede Aktivitas Ekonomi RI Bakal Normal di Juli 2020
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
03 May 2020 17:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan aktivitas perekonomian di tanah air akan kembali pulih pada Juli 2020. Demikian dikatakan Luhut dalam wawancara dengan Radio Republik Indonesia (RRI) yang dipublikasikan di Youtube pada Sabtu (2/5/2020) malam.
Luhut mengatakan, pandemi Covid-19 ini menyebabkan guncangan perekonomian di lebih dari 187 negara dan lebih dari 3 juta orang. Sedangkan di Indonesia, virus corona baru penyebab Covid-19 sudah menjangkiti lebih dari 10.000 orang.
Akan tetapi, menurut Luhut, banyak negara yang sudah melewati puncak pandemi, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, dia memperkirakan mulai pertengahan Juni ini, pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah bisa dilakukan.
"Kita berdoa [Juli normal kembali], mestinya kalau data ini semua bagus, Juni tengah-tengah mungkin sudah [dilonggarkan], mungkin dekat sudah Lebaran ada sebagian yang terbuka. Misalnya Ancol. Kenapa sih gak dibuka Ancol? Tetap protokol kesehatan dipatuhi. Semua harus disiplin itu," kata Luhut.
Pemerintah, menurut dia, terus memonitor perkembangan terkini pandemi Covid-19 dan memutuskan pengambilan keputusan yang terbaik. Tidak hanya dari sisi penanganan pandemi saja melainkan juga berusaha menjaga agar perekonomian Indonesia tidak terkoreksi dalam akibat krisis ini. Ia lantas menyinggung tekanan lockdown yang mengemuka beberapa waktu lalu.
"Seperti dulu, tekanan-tekanan supaya lockdown, tapi Presiden itu jernih melihat, sehingga beliau mengatakan ndaklah. Kalau kita lockdown ekonomi mati, harus mencari keseimbangan. Ini keputusan terbaik buat kita," kata Luhut menjelaskan.
Beberapa waktu lalu, Singapore University of Technology and Design (SUTD) memproyeksikan, penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 di Indonesia akan segera berakhir sebelum akhir tahun ini. Dalam penelitian itu disebutkan, 97% kasus di Indonesia akan selesai pada 6 Juni 2020 nanti. Sedangkan 100% kasus diperkirakan akan selesai pada 1 September 2020.
Sementara itu, dalam penelitian yang sama disebutkan, penyebaran virus ini di dunia diprediksi akan berakhir 8 Desember 2020. Pada periode tersebut diperkirakan 100% kasus di dunia telah selesai.
"Prediksi pada dasarnya tidak pasti. Pembaca harus mengambil prediksi apa pun dengan hati-hati. Terlalu optimisme berdasarkan perkiraan tanggal akhir berbahaya karena dapat melonggarkan disiplin dan kontrol kita dan menyebabkan perputaran virus dan infeksi, dan seharusnya dihindari," tulis SUTD dalam situsnya.
(miq/miq) Next Article Pengakuan Luhut: Kondisi Covid Kita Parah, Perlu Kerja Sama
Luhut mengatakan, pandemi Covid-19 ini menyebabkan guncangan perekonomian di lebih dari 187 negara dan lebih dari 3 juta orang. Sedangkan di Indonesia, virus corona baru penyebab Covid-19 sudah menjangkiti lebih dari 10.000 orang.
Akan tetapi, menurut Luhut, banyak negara yang sudah melewati puncak pandemi, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, dia memperkirakan mulai pertengahan Juni ini, pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah bisa dilakukan.
Pemerintah, menurut dia, terus memonitor perkembangan terkini pandemi Covid-19 dan memutuskan pengambilan keputusan yang terbaik. Tidak hanya dari sisi penanganan pandemi saja melainkan juga berusaha menjaga agar perekonomian Indonesia tidak terkoreksi dalam akibat krisis ini. Ia lantas menyinggung tekanan lockdown yang mengemuka beberapa waktu lalu.
"Seperti dulu, tekanan-tekanan supaya lockdown, tapi Presiden itu jernih melihat, sehingga beliau mengatakan ndaklah. Kalau kita lockdown ekonomi mati, harus mencari keseimbangan. Ini keputusan terbaik buat kita," kata Luhut menjelaskan.
Beberapa waktu lalu, Singapore University of Technology and Design (SUTD) memproyeksikan, penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 di Indonesia akan segera berakhir sebelum akhir tahun ini. Dalam penelitian itu disebutkan, 97% kasus di Indonesia akan selesai pada 6 Juni 2020 nanti. Sedangkan 100% kasus diperkirakan akan selesai pada 1 September 2020.
Sementara itu, dalam penelitian yang sama disebutkan, penyebaran virus ini di dunia diprediksi akan berakhir 8 Desember 2020. Pada periode tersebut diperkirakan 100% kasus di dunia telah selesai.
"Prediksi pada dasarnya tidak pasti. Pembaca harus mengambil prediksi apa pun dengan hati-hati. Terlalu optimisme berdasarkan perkiraan tanggal akhir berbahaya karena dapat melonggarkan disiplin dan kontrol kita dan menyebabkan perputaran virus dan infeksi, dan seharusnya dihindari," tulis SUTD dalam situsnya.
(miq/miq) Next Article Pengakuan Luhut: Kondisi Covid Kita Parah, Perlu Kerja Sama
Most Popular