
Luhut Kontak Singapura Hingga China, RI Butuh Bantuan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pemerintah sudah menghubungi pihak-pihak dari mancanegara untuk penanganan Covid-19. Demikian diungkapkan Luhut dalam keterangan pers virtual, Selasa (6/7/2021).
Ia merespons usulan sejumlah kalangan yang menilai Indonesia membutuhkan bantuan dari luar negeri untuk penanganan Covid-19.
"Kalau ada yang bilang kita perlu bantuan dari luar, kita sudah komunikasi dengan Singapura, kita komunikasi juga dengan Tiongkok, dan komunikasi juga dengan sumber-sumber lain. Jadi sebenarnya semua secara komprehensif sudah kita lakukan," ujar Luhut.
Untuk pelaksanaan PPKM Darurat, Luhut mengungkapkan sudah menyiapkan indeks mobilitas dengan bantuan Facebook Mobility hingga Google Traffic. Indeks itu dikomparasi dengan periode 24 Mei-6 Juni.
"Menurut analisis kami dibutuhkan penurunan mobilitas minimal 30%. Saya ulangi 30%. Kami sudah brief ke semua teman-teman Polisi, TNI, gubernur, bupati, wali kota. 30% untuk menurunkan Kenaikan kasus. Jadi kalau mobilitas ini bisa kita manage sampai minus 30%, tapi yang paling baik adalah minus 50%, karena minus 50% itu menghadapi delta variant," kata Luhut.
"Sekarang ini kita lihat masih di angka 26% yang paling tertinggi tapi itu baru kemarin. Jadi kita berharap kalau bisa dalam minggu ini kita sudah dekat 50%, saya kira minggu depan kita akan mulai lihat kita flattening kemudian kita melihat akan secara perlahan dia mulai menurun," lanjutnya.
Dia mengatakan, Indonesia akan mengerahkan semua kekuatan untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Luhut meminta jangan ada pihak yang meremehkan kekuatan Indonesia menyelesaikan pandemi.
"Kalau (kasus harian) lebih dari 40 ribu dan 50 ribu (per hari), kita susun skenario siapa nanti kita bisa minta tolong," katanya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengakuan Luhut: Kondisi Covid Kita Parah, Perlu Kerja Sama