Jubir Covid-19: Kurangi Kunjungan RS, Manfaatkan Telemedicine

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
02 May 2020 17:11
Achmad Yurianto selaku Juru Bicara Pemerintah Covid-19. (Dok: BNPB)
Foto: Achmad Yurianto selaku Juru Bicara Pemerintah Covid-19. (Dok: BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengingatkan masyarakat untuk menggunakan layanan telemedicine, sehingga bisa mengurangi antrean di rumah sakit (RS). Pasalnya, kunjungan ke RS justru menimbulkan risiko terpapar Covid-19, apalagi jika menggunakan angkutan umum.

"Kami mendorong semua masyarakat bisa memanfaatkan layanan konsultasi dengan telemedicine [layanan kesehatan lewat internet], karena kita tidak tahu dalam perjalanan bertemu dengan siapa," kata Yurianto atau akrab disapa Yuri, Sabtu (02/05/2020).

"Kurangi kunjungan ke RS bukan hanya antrean RS tapi perjalanan dari rumah ke RS apalagi menggunakan kendaraan umum."

Yuri menambahkan ada 12 perusahaan kesehatan digital yang menjadi bagian telemedicine, serta layanan yang telah disediakan BUMN. Dengan begitu masyarakat diharapkan tidak perlu keluar rumah untuk konsultasi dengan dokter secara tatap muka.


Hingga awal pekan ini BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mencatat 300.000 masyarakat yang memanfaatkan layanan telemedicine, dan diharapkan meningkat sehingga memudahkan layanan konsultasi medis.

Dia menekankan yang terpenting dalam penanggulangan Covid-19 adalah memutus rantai penularan dan mengurangi kasus positif sehingga bisa mengurangi beban RS. Yuri juga mengingatkan masyarakat untuk tidak berpergian, tidak mudik, menggunakan masker, dan selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

"Dengan begitu kita bisa mengurangi beban rumah sakit, kalau yang terinfeksi makin banyak maka yang membutuhkan layanan RS makin banyak dan membebani layanan RS," katanya.

Sebelumnya Yuri mengungkapkan ada sekitar lebih dari 1.000 RS yang mampu merawat pasien Covid-19, dengan kapasitas 10.000 tempat tidur. Rumah sakit ini merupakan gabungan dari RS yang dimiliki pemerintah pusat dan daerah, RS swasta, TNI, hingga Polri yang tergabung dalam satu sistem Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dari pusat hingga daerah.

Hal ini menurutnya juga sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan kapasitas dan kualitas RS rujukan. Saat ini sebanyak 10.000 tempat tidur yang tersedia, dan masih ditempati oleh 7.000-8.000 pasien Covid-19.

Sampai dengan Sabtu (2/5/2020) pukul 12.00 WIB, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 naik menjadi 10.843 orang, pasien sembuh menjadi 1.665 orang, dan meninggal sebanyak 831 orang.

Jumlah positif Covid-19 bertambah 292 orang dari Jumat kemarin yang mencapai 10.551 kasus. Kasus di Jumat kemarin juga bertambah 433 orang dari hari sebelumnya. Adapun pasien sembuh bertambah 74 orang menjadi 1.665 dan pasien meninggal bertambah 31 menjadi 831 orang.

Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 235.035, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 22.545 orang, dengan 321 kabupaten/kota terdampak.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Corona RI 2 Mei: 10.843 Positif, 1.665 Sembuh, 831 Wafat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular