Sri Mulyani: Likuiditas Itu BI, Kok Pemerintah Turun Tangan!

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
30 April 2020 14:10
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan kepada pers.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Bank Indonesia (BI) untuk hati-hati mengatur dan memasok likuditas bagi perbankan. Ia tak mau justru membuat beban bagi pemerintah untuk menjalankan fungsi fiskalnya.

Sebelumnya ia bercerita soal antisipasi saat 2008-2009 lalu di mana perbankan merasa kesulitan likuiditas.

"Kita putuskan beberapa uang pemerintah di Himbara digunakan. Meski saya berpedoman masalah likuiditas di bank itu harusnya BI yang lakukan," kata Sri Mulyani yang didengarkan Gubernur BI Perry Warjiyo langsung.

Indonesian Finance Minister Sri Mulyani Indrawati gestures during a panel discussion in Nairobi, Kenya January 25, 2018. REUTERS/Thomas MukoyaFoto: Reuters


"Tapi pemerintah harus sering turun tangan. Kami berharap ini dilakukan hati-hati dan tidak terlalu bebani pemerintah karena tujuannya katalis," tegas Sri Mulyani lagi.

Menurut Menkeu, masalah likuditas BI ahlinya karena bisa mencetak uang. Dan dari sisi pemerintah adalah dengan menggenjot fiskal dan pembiayaan termasuk utang.

Pada kesempatan yang sama, Perry Warjiyo mengatakan kebijakan penurunan GWM yang ditempuh BI mampu membuat likuiditas bertambah. "Bank juga bisa beli SBN dari Ibu Menkeu sehingga ada tambahan kurang lebih Rp 105-109 triliun."



[Gambas:Video CNBC]




(dru) Next Article Anggaran Pemulihan Ekonomi Sudah Disebar Rp 579 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular