
Harga Minyak Jatuh Parah, BP Rugi Besar Rp 66 Triliun
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
28 April 2020 14:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan minyak asal Inggris, BP, mencatat rugi besar, nilainya US$ 4,4 miliar atau sekitar Rp 66 triliun selama kuartal I-2020. Pemicu utamanya tak lain adalah harga minyak dunia yang jatuh parah karena pandemi virus corona (COVID-19).
Dalam catatan CNBC Indonesia, sepanjang kuartal I-2020, harga minyak dunia jenis Brent turun tajam dari angka sekitar US$ 60 per barel di akhir 2019, menjadi sekitar US$ 22 per bare di akhir Maret 2020.
"Dampak ekonomi dari pandemi corona memengaruhi faktor penawaran dan permintaan. Hasilnya secara tidak terduga sangat menantang bagi pasar komoditas," demikian pernyataan BP dilansir dari AFP, Selasa (28/4/2020).
(wed/wed) Next Article BP Keluarkan 3 Skenario Transisi Energi Hingga 2050
Dalam catatan CNBC Indonesia, sepanjang kuartal I-2020, harga minyak dunia jenis Brent turun tajam dari angka sekitar US$ 60 per barel di akhir 2019, menjadi sekitar US$ 22 per bare di akhir Maret 2020.
"Dampak ekonomi dari pandemi corona memengaruhi faktor penawaran dan permintaan. Hasilnya secara tidak terduga sangat menantang bagi pasar komoditas," demikian pernyataan BP dilansir dari AFP, Selasa (28/4/2020).
Pada kuartal I-2019 lalu, BP tercatat masih mengantongi keuntungan senilai US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp 43,5 triliun.
(wed/wed) Next Article BP Keluarkan 3 Skenario Transisi Energi Hingga 2050
Most Popular