Jokowi Minta Bantuan Trump, Ventilator Lokal Apa Kabar?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
27 April 2020 15:16
Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo. (Foto: dok BNPB)
Foto: Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo. (Foto: dok BNPB)
Jakarta, CNBC Indonesia - Persoalan ketersediaan ventilator atau alat bantu pernapasan membuat Presiden Jokowi meminta bantuan Presiden AS Donald Trump. Namun, kini kabar baiknya produksi di dalam negeri sudah ada tanda-tanda positif.

"Sesuai penjelasan dari Bapak Menristekdikti dan juga Badan Riset Inovasi Nasional. Tentang ventilator, sudah ada uji klinis yang dihasilkan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Perguruan Tinggi dan swasta. Ventilator tersebut apabila setelah memenuhi standar, akan diterbitkan izin edar dari Kemenkes," kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Covid-19 Doni Monardo, Senin (27/4).

Keberadaan ventilator ini sangat dibutuhkan oleh banyak Rumah Sakit. Jumlah pasien kasus korona masih terus meningkat. Hingga hari ini tercatat masih ada 8.882 kasus yang terkonfirmasi positif. Menyedihkannya, sebelum masa pandemi korona, Indonesia sudah ketagihan dalam mengimpor ventilator ini.



Sejumlah stakeholders coba memberikan solusi dengan menciptakan ventilator dari dalam negeri. Industri otomotif nasional sempat mendapat penugasan untuk memproduksi alat bantu pernapasan atau ventilator. Angin segar berhembus ketika salah satu vendor rekanan industri otomotif sudah mulai mulai bergerak mencari inovasi dalam proses pembuatan ventilator.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengungkapkan saat ini salah satu vendornya tersebut tengah mempersiapkan kelanjutan prosesnya.

"Salah satu pemasok kita lakukan reverse engineering dan sudah lakukan uji klinik sudah disampaikan, apa dapat approval pemerintah atau nggak. Bukan anggota tapi supplier Gaikindo ya," sebut Kukuh kepada CNBC Indonesia, Senin (27/4).

Saat ini, persetujuan bisa tidaknya digunakan inovasi tinggal menunggu keputusan Pemerintah, yakni dalam hal ini Kementerian Perindustrian.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Donald Trump: Kawan Saya, Presiden Jokowi Meminta Ventilator

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular