
Kim Jong Un Merintis Jalan Menuju Pertumbuhan Ekonomi 4,7%
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 April 2020 07:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Globalisasi membuat ekonomi antar negara seolah tanpa sekat. Namun di tengah globalisasi, ternyata masih ada negara yang menerapkan isolasi diri yaitu Republik Rakyat Demokratik Korea atau yang dikenal dengan nama Korea Utara.
Perang Korea pada 1950-an membuat dua bangsa terpecah menjadi Republik Korea alias Korea Selatan dan Korea Utara. Korea Selatan memihak Blok Barat dengan Amerika Serikat (AS) sebagai pentolannya, sementara sang tetangga beraliansi dengan Blok Timur pimpinan Uni Soviet.
Usai runtuhnya Uni Soviet dan komunisme di Blok Timur, Korea Utara tetap istiqamah dengan pendiriannya. Hubungan dengan Korea Selatan, AS, dan negara-negara sekutunya tetap saja buruk meski Perang Dingin sudah lama berakhir.
Namun anak muda bernama Kim Jong Un mencoba mengubah semua itu. Kim Jong Un menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi Korea Utara sejak Desember 2011 setelah sang ayah, Kim Jong Il, mangkat.
Kim Jong Un masih muda. Sejarah Korea Utara mencatat Kim Jong Un lahir pada 8 Januari 1983, tetapi menurut AS sang Kamerad Tercinta yang Dihormati lahir pada 8 Januari 1984. Versi manapun yang dirujuk, Kim Jong Un belum genap berusia 40 tahun.
Usia boleh muda, tetapi Kim Jong Un sudah melakukan gebrakan luar biasa. Kim Jong Un berhasil membangun jembatan dialog perdamaian dengan Korea Selatan dan AS.
Pada Juni tahun lalu, Donald Trump menjadi Presiden AS pertama yang menginjakkan kaki di wilayah Korea Utara. Di zona demiliterisasi perbatasan Korea Selatan-Korea Utara, Trump disambut hangat oleh Kim Jong Un.
"Sebuah kehormatan bisa berada di sini. Saya merasa sangat senang," kata Trump kala itu, seperti diberitakan CNBC International.
"Pertemuan ini tidak akan terwujud tanpa hubungan yang luar biasa di antara kami," balas Kim.
Kini muncul gosip bahwa Kim telah meninggal dunia. Katanya Kim mengalami gagal jantung. Namun Trump sang sohib menegaskan bahwa itu adalah berita palsu alias fake news.
"Saya rasa laporan itu tidak benar. Saya dengar berita tersebut berdasarkan dokumen lama. Kami punya hubungan yang baik dengan Korea Utara, saya punya hubungan baik dengan Kim Jong Un dan saya harap beliau baik-baik saja. Saya rasa ini adalah laporan palsu," tegas Trump, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Mengutip data bank sentral Korea Selatan (BoK), ekonomi Korea Selatan mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif -4,1% pada 2018. Lebih dalam ketimbang kontraksi tahun sebelumnya yaitu -3,5%.
Riset Lee Jong Wha berjudul North Korea's Economic Integration and Growth Potential terbitan Australian National University pada November 2016 menyebutkan, apabila Pyongyang sukses menerapkan reformasi ekonomi menuju keterbukaan, maka pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang bukan tidak mungkin bakal tercapai. Jika hubungan ekonomi dengan Korea Selatan membaik plus mengubah orientasi ekonomi menjadi lebih berorientasi pasar, maka ekonomi Korea Utara bisa tumbuh sekitar 4,7% per tahun dalam satu dekade ke depan.
"Dengan level pendapatan yang rendah serta modal sumber daya alam dan manusia yang bagus, Korea Utara punya potensi besar untuk mengejar ketertinggalan dari Korea Selatan dan negara-negara Asia Timur lainnya melalui reformasi institusional dan keterbukaan ekonomi. Namun dengan sistem terpusat dan ekonomi tertutup yang diterapkan saat ini, potensi tersebut belum bisa tercapai," sebut riset Lee Jong Wha.
Korea Utara sebenarnya tidak sepenuhnya tertutup. Korea Utara juga berdagang dengan negara lain. Akan tetapi, hampir seluruh perdagangan internasional Korea Utara dilakukan dengan sekutunya, China.
Pada 2017, Observatory of Economic Complexity mencatat 91% ekspor Korea Utara ditujukan ke Negeri Tirai Bambu. Sementara 94% barang impor yang datang juga berasal dari negara yang sama.
Dari sisi investasi di sektor riil, investasi asing (Foreign Direct Investment/FDI) juga masuk ke Korea Utara. Bank Dunia mencatat pada 2018 Korea Utara membukukan FDI bersih (net inflows) sebesar US$ 51,97 juta. Namun sama seperti perdagangan, peran China sangat dominan.
Sejauh ini proses untuk mengintegrasikan Korea Utara ke perekonomian dunia masih panjang. Namun Kim Jong Un sudah mulai merintis jalan ke arah sana, menuju pertumbuhan ekonomi 4,7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Duh, Korut 'Diserang' Patah Hati Berjamaah karena Kim Jong Un
Perang Korea pada 1950-an membuat dua bangsa terpecah menjadi Republik Korea alias Korea Selatan dan Korea Utara. Korea Selatan memihak Blok Barat dengan Amerika Serikat (AS) sebagai pentolannya, sementara sang tetangga beraliansi dengan Blok Timur pimpinan Uni Soviet.
Usai runtuhnya Uni Soviet dan komunisme di Blok Timur, Korea Utara tetap istiqamah dengan pendiriannya. Hubungan dengan Korea Selatan, AS, dan negara-negara sekutunya tetap saja buruk meski Perang Dingin sudah lama berakhir.
Kim Jong Un masih muda. Sejarah Korea Utara mencatat Kim Jong Un lahir pada 8 Januari 1983, tetapi menurut AS sang Kamerad Tercinta yang Dihormati lahir pada 8 Januari 1984. Versi manapun yang dirujuk, Kim Jong Un belum genap berusia 40 tahun.
Usia boleh muda, tetapi Kim Jong Un sudah melakukan gebrakan luar biasa. Kim Jong Un berhasil membangun jembatan dialog perdamaian dengan Korea Selatan dan AS.
Pada Juni tahun lalu, Donald Trump menjadi Presiden AS pertama yang menginjakkan kaki di wilayah Korea Utara. Di zona demiliterisasi perbatasan Korea Selatan-Korea Utara, Trump disambut hangat oleh Kim Jong Un.
"Sebuah kehormatan bisa berada di sini. Saya merasa sangat senang," kata Trump kala itu, seperti diberitakan CNBC International.
"Pertemuan ini tidak akan terwujud tanpa hubungan yang luar biasa di antara kami," balas Kim.
Kini muncul gosip bahwa Kim telah meninggal dunia. Katanya Kim mengalami gagal jantung. Namun Trump sang sohib menegaskan bahwa itu adalah berita palsu alias fake news.
"Saya rasa laporan itu tidak benar. Saya dengar berita tersebut berdasarkan dokumen lama. Kami punya hubungan yang baik dengan Korea Utara, saya punya hubungan baik dengan Kim Jong Un dan saya harap beliau baik-baik saja. Saya rasa ini adalah laporan palsu," tegas Trump, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Mengutip data bank sentral Korea Selatan (BoK), ekonomi Korea Selatan mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif -4,1% pada 2018. Lebih dalam ketimbang kontraksi tahun sebelumnya yaitu -3,5%.
Riset Lee Jong Wha berjudul North Korea's Economic Integration and Growth Potential terbitan Australian National University pada November 2016 menyebutkan, apabila Pyongyang sukses menerapkan reformasi ekonomi menuju keterbukaan, maka pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang bukan tidak mungkin bakal tercapai. Jika hubungan ekonomi dengan Korea Selatan membaik plus mengubah orientasi ekonomi menjadi lebih berorientasi pasar, maka ekonomi Korea Utara bisa tumbuh sekitar 4,7% per tahun dalam satu dekade ke depan.
![]() |
"Dengan level pendapatan yang rendah serta modal sumber daya alam dan manusia yang bagus, Korea Utara punya potensi besar untuk mengejar ketertinggalan dari Korea Selatan dan negara-negara Asia Timur lainnya melalui reformasi institusional dan keterbukaan ekonomi. Namun dengan sistem terpusat dan ekonomi tertutup yang diterapkan saat ini, potensi tersebut belum bisa tercapai," sebut riset Lee Jong Wha.
Korea Utara sebenarnya tidak sepenuhnya tertutup. Korea Utara juga berdagang dengan negara lain. Akan tetapi, hampir seluruh perdagangan internasional Korea Utara dilakukan dengan sekutunya, China.
Pada 2017, Observatory of Economic Complexity mencatat 91% ekspor Korea Utara ditujukan ke Negeri Tirai Bambu. Sementara 94% barang impor yang datang juga berasal dari negara yang sama.
![]() |
Dari sisi investasi di sektor riil, investasi asing (Foreign Direct Investment/FDI) juga masuk ke Korea Utara. Bank Dunia mencatat pada 2018 Korea Utara membukukan FDI bersih (net inflows) sebesar US$ 51,97 juta. Namun sama seperti perdagangan, peran China sangat dominan.
Sejauh ini proses untuk mengintegrasikan Korea Utara ke perekonomian dunia masih panjang. Namun Kim Jong Un sudah mulai merintis jalan ke arah sana, menuju pertumbuhan ekonomi 4,7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Duh, Korut 'Diserang' Patah Hati Berjamaah karena Kim Jong Un
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular