
Mengenal Juche, 'Pancasila' Kim Jong Un
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 April 2020 06:19

Tingginya belanja pertahanan membuat industri militer Korut berkembang. Biro Industri Mesin I memproduksi senjata api, sementara Biro Industri Mesin II memproduksi senjata artileri. Kemudian ada pula pabrik tank Ryu Kyong Su dan pabrik amunisi Tokhyon.
Itu baru di matra darat. Di matra laut, industri militer Korut juga menggeliat. Korut memiliki setidaknya enam galangan kapal yang memproduksi kapal tempur sampai kapal selam.
Selain industri pertahanan, otomotif di Korea Utara juga bergerak meski levelnya masih jauh dari para tetangganya. Mengadopsi eks teknologi Uni Soviet, Korea Utara mengembangkan berbagai tipe mobil mulai dari penumpang, komersial, sampai alat berat.
Kemudian, industri garmen juga berkembang di Korea Utara. Bahkan produk garmen Korea Utara bisa menembus pasar ekspor, terutama ke negara sekutu mereka, China.
Mengutip data Korea Trade-Investment Promotion Agency, ekspor garmen Korea Utara pada 2016 mencapai US$ 752 juta. Ini merupakan kedua terbesar setelah ekspor batu bara. Hampir 80% ekspor garmen ditujukan ke Negeri Tirai Bambu.
Produk Korea Utara juga sudah menembus pasat Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor Indonesia dari Korea Utara pada 2019 bernilai US$ 3,06 juta. memang belum ada apa-apanya dibandingkan impor dari Korea Selatan yang mencapai US$ 8,42 miliar.
Berikut adalah lima besar komoditas/produk impor Indonesia dari Korea Utara pada 2019:
Soal sumber daya, Korea Utara pun punya batu bara dan mineral melimpah. Oleh karena itu, pembangunan industri memiliki modal yang kuat, yaitu pasokan bahan baku memadai.
Meski bisa membawa rakyat Korea Utara bertahan hidup melalui badai sanksi, Juche bukan tanpa kritik. Pihak luar menilai Juche merupakan alat legitimasi negara (dalam hal ini dinasti Kim) untuk menerapkan totalitarianisme. Atas nama negara, semua dihalalkan sehingga menghambat ruang demokrasi dan kebebasan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji)
Itu baru di matra darat. Di matra laut, industri militer Korut juga menggeliat. Korut memiliki setidaknya enam galangan kapal yang memproduksi kapal tempur sampai kapal selam.
Selain industri pertahanan, otomotif di Korea Utara juga bergerak meski levelnya masih jauh dari para tetangganya. Mengadopsi eks teknologi Uni Soviet, Korea Utara mengembangkan berbagai tipe mobil mulai dari penumpang, komersial, sampai alat berat.
Mengutip data Korea Trade-Investment Promotion Agency, ekspor garmen Korea Utara pada 2016 mencapai US$ 752 juta. Ini merupakan kedua terbesar setelah ekspor batu bara. Hampir 80% ekspor garmen ditujukan ke Negeri Tirai Bambu.
Produk Korea Utara juga sudah menembus pasat Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor Indonesia dari Korea Utara pada 2019 bernilai US$ 3,06 juta. memang belum ada apa-apanya dibandingkan impor dari Korea Selatan yang mencapai US$ 8,42 miliar.
Berikut adalah lima besar komoditas/produk impor Indonesia dari Korea Utara pada 2019:
Soal sumber daya, Korea Utara pun punya batu bara dan mineral melimpah. Oleh karena itu, pembangunan industri memiliki modal yang kuat, yaitu pasokan bahan baku memadai.
Meski bisa membawa rakyat Korea Utara bertahan hidup melalui badai sanksi, Juche bukan tanpa kritik. Pihak luar menilai Juche merupakan alat legitimasi negara (dalam hal ini dinasti Kim) untuk menerapkan totalitarianisme. Atas nama negara, semua dihalalkan sehingga menghambat ruang demokrasi dan kebebasan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji)
Pages
Most Popular