Arab Saudi Longgarkan Lockdown kecuali Kota Mekkah

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
26 April 2020 20:11
FILE - In this Aug. 13, 2019, file photo taken with a slow shutter speed, Muslim pilgrims circumambulate the Kaaba, the cubic building at the Grand Mosque, during the hajj pilgrimage in the Muslim holy city of Mecca, Saudi Arabia. Saudi Arabia on Thursday, Feb. 27, 2020, halted travel to the holiest sites in Islam over fears of the global outbreak of the new coronavirus just months ahead of the annual hajj pilgrimage, a move coming as the Mideast has over 220 confirmed cases of the illness. (AP Photo/Amr Nabil, File)
Foto: Umat Muslim mengelilingi Ka'bah, saat menjalani ibadah Umrah, di kota suci Muslim di Mekah, Arab Saudi, Senin, 24 Februari 2020. (Foto AP / Amr Nabil)
Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi mengurangi pemberlakuan jam malam, yang sebelumnya diterapkan untuk memerangi virus corona, kecuali di Kota Mekkah yang masih dianggap zona merah.

Mengutip AFP, Minggu (26/4/2020) jam malam akan dilonggarkan antara pukul 9 pagi sampai jam 5 sore. Sementara itu, mal dan ritel lainnya diizinkan beroperasi sampai 13 Mei 2020.

Namun, penerapan lockdown 24 jam atau sepanjang hari masih diterapkan di Mekkah. Di mana jumlah orang yang terinfeksi merupakan yang tertinggi di wilayah tersebut.



Banyak negara di Timur Tengah dan Afrika Utara telah mengumumkan pelonggaran pembatasan serupa, di saat umat Muslim sedang menjalankan ibadah Ramadan.

Pemerintah Arab Saudi yang melaporkan jumlah tertinggi akan penyebaran virus, berusaha keras untuk membatasi penyebaran penyakit ini.

Pada Sabtu (25/4/2020) Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan kematian akibat penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini meningkat menjadi 136 orang. Sementara itu ada 16.299 orang yang positif terpapar dan 2.215 orang telah dinyatakan sembuh.

Bulan lalu, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan perintah untuk menghentikan ibadah umroh, karena kekhawatiran akan pandemi ini yang bisa menyebar di kota suci tersebut.

Hingga kini, pihak berwenang belum mengumumkan apakah ibadah haji tahun ini tetap digelar pada akhir Juli 2020 nanti. Namun mereka telah memperingatkan umat islam untuk menunda sementara persiapan ibadah tahunan tersebut.

Tahun lalu, tercatat ada 2,5 juta umat Islam yang melakukan ibadah haji ke Arab saudi. Diantara negara-negara arab lainnya, Arab Saudi memegang peranan sebagai negara dengan ekonomi terbesar, juga telah menutup bioskop, mal dan restoran sebagai upaya penyebaran virus.

Raja Salman juga telah memperingatkan bahwa virus ini akan sulit dihadapi. Karena selain virus, Arab Saudi juga menghadapi penurunan harga minyak dunia.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular