
Pendapatan Anjlok, Hotel-Hotel Sri Langka Pulangkan TKI

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 335 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Sri Lanka dan Maladewa dipulangkan ke Indonesia pada Jumat (24/4/2020). Mereka dipulangkan karena perusahaan tempat mereka bekerja sudah tidak lagi mampu membayar gaji mulai bulan April ini, akibat menurunnya pendapatan karena COVID-19.
Para migran pulang ke Indonesia menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang dicarter khusus atas biaya perusahaan/resor dan PMI secara mandiri melalui fasilitasi KBRI Colombo dan Hayleys Aviation selaku General Sales Agent (GSA) Garuda Indonesia di Colombo, Sri Lanka.
KBRI Colombo memanfaatkan momentum ketika cashflow perusahaan dan resor-resor belum terlalu anjlok untuk membiayai kepulangan PMI ke Indonesia. Sejumlah perusahaan yang meminta pemulangan PMI berasal dari Resor Lux (10); Resor Bintang 5 (36); Resor Bintang 4 (10); restoran (2); retail (1); manufaktur (1), Spa (8); dan sektor domestik (1).
"Berhentinya operasi perusahaan dan resor-resor terutama di Maladewa karena tidak lagi mampu membayar gaji PMI secara penuh membuat repatriasi menjadi jalan terbaik untuk menghindari terlantarnya PMI di bulan-bulan ke depan," tulis KBRI Colombo dalam keterangan resminya.
Pemulangan ini sekaligus telah menjadi hari bersejarah dengan mendaratnya pesawat Garuda Indonesia untuk pertama kalinya di Maladewa. Pesawat ini dipiloti oleh oleh Kapten Edwin Ricardo yang tiba di Colombo sekitar pukul 16:30 untuk membawa 42 PMI dari Sri Lanka.
Pesawat take off dari Colombo pukul 19:30 menuju Male Airport untuk membawa pulang 293 PMI lainnya dari Maladewa. Pesawat dijadwalkan tiba di tujuan akhir Denpasar pada pukul 10:10 WIT. "Dari total PMI yang direpatriasi, 80% diantaranya merupakan warga Bali, sedangkan sisanya berasal dari beragam daerah, antara lain Surabaya, Makassar dan Lombok," sebut KBRI Colombo.
![]() |
Selain repatriasi ke Denpasar, KBRI Colombo juga akan merepatriasi ratusan PMI lainnya dengan tujuan Jakarta. Rencana tersebut sementara ini dijadwalkan akan berangkat pada akhir April. Repatriasi mandiri ini diharapkan bisa menjadi salah satu jalan keluar bagi permasalahan PMI, khususnya di Maladewa akibat wabah COVID-19.
Berdasarkan data imigrasi Maladewa saat ini tercatat sebanyak 3.151 WNI menetap di Maladewa, yang sebagian besar diantaranya bekerja pada sektor pariwisata, konstruksi, perhotelan dan restoran. Sementara di Sri Lanka, terdapat sekitar 200 orang PMI dari 426 orang WNI yang tercatat oleh KBRI dan imigrasi Sri Lanka.
(dob/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini