Ketimbang PSBB, Mas Ganjar Lebih Milih Jurus Ini Lawan Corona

Exist In Exist, CNBC Indonesia
24 April 2020 08:53
Ganjar Pranowo (Cnbc Indonesia/Shalini)
Foto: Ganjar Pranowo (Cnbc Indonesia/Shalini)
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bukanlah tujuan utama dalam penanganan pandemi Covid-19. Menurutnya, yang terpenting adalah melakukan edukasi pencegahan penularan virus kepada seluruh lapisan masyarakat.

"Sebenarnya, PSBB bukan tujuan. Memang banyak pertanyaan dari wartawan seolah olah pokoknya kapan PSBB, kapan PSBB, tidak begitu sebenarnya. Lebih baik kita melakukan edukasi. Kalau kemudian situasi memang menghendaki sebuah tindakan yang harus mengarah kepada PSBB, itu bisa kita lakukan," ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Closing Bell, Kamis (23/4/2020).

Saat ini, Tegal menjadi kota pertama di Jawa Tengah yang sudah menjalankan PSBB sejak Kamis (23/4/2020). Meski demikian, Pemprov Jateng juga mendorong seluruh kota untuk mempersiapkan skenario PSBB.

"Semuanya saya minta siap-siap. Syukur-syukur kalau tidak [PSBB]. Bagaimana agar bisa tidak? Maka harus dilakukan suatu intervensi, tindakan dipukul. Siapa yang dipukul? Kurvanya," tegas Ganjar.

"Sehingga, kalau terjadi kurva yang meningkat terus menerus, persebarannya meluas, ini gak boleh tinggi-tinggi, ini harus dipukul. Dipukul itu dengan intervensi. Bagaimana dengan social distancing, bagaimana penggunaan masker, bagaimana perkembangan cuci tangan pakai sabun," lanjutnya.

Salah satu kota yang menjadi perhatian Ganjar saat ini adalah Semarang. Pasalnya, saat ini jumlah kasus positif di Semarang cukup tinggi.

Untuk itu, Ia juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Semarang terkait rencana penerapan PSBB di kota tersebut.

"Wali Kota semarang idenya bagus. Bahwa pengajuannya jangan dilihat tunggal dari teritori pemerintahannya. Tapi dilihat dari bagaimana pergerakan masyarakatnya, karena Kota Semarang itu ada [lalu lintas] keluar masuk dengan masyarakat Demak, dengan Kendal, khususnya di wilayah-wilayah industri, yang ini perlu kita tangani, sehingga mereka perlu siap-siap betul," pungkasnya.

Berdasarkan data media harian Covid-19 per 23 April, ada 538 kasus corona di Jawa Tengah. Sebanyak 54 sembuh dan 53 meninggal. Secara total, saat ini ada 7.775 kasus corona di RI, di mana 960 sembuh dan 647 meninggal. 


[Gambas:Video CNBC]



(tas/tas) Next Article Buka-Bukaan Ganjar Pranowo Soal Pabrik Ramai-Ramai ke Jateng

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular